Dia menilai stunting bukan hanya persoalan desa atau kota tapi pengetahuan masyarakat perihal kesehatan ibu dan anak.
"Wilayah metropolitan seperti Kota Bandung sekalipun, masih ditemukan kasus stunting. Ini lebih kepada pengetahuan keluarga dan kebiasaan yang diberikan keluarga,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Jafar Ismail menjelaskan sejumlah tujuan dari program Edukasi Protein Ayam dan Telur. Pertama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi khususnya protein hewani dari ayam dan telur.
Baca Juga: Sambut Pesan Mendagri Tito, DPR: Penumpasan Stunting Lewat PKK Dinilai Tepat
Selain itu, program tersebut bertujuan meningkatkan angka konsumsi daging ayam dan telur masyarakat Jabar, membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kecukupan gizi, serta menyatukan seluruh stakeholder keunggasan untuk melaksanakan promosi melalui kampanye dan edukasi gizi.
"Kami juga ingin menyatukan seluruh pemangku kepentingan perunggasan nasional dalam meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: