Beberapa pekan sebelum RUPST, Telkom melakukan perubahan susunan pengurus perseroan. Menteri BUMN Erick Thohir ingin mendorong Telkom dan Telkomsel sebagai aggregator bagi konten-konten lokal baik musik, film dan karya-karya kreatif lainnya.
Peran Telkom dan Telkomsel sebagai aggregator bagi film lokal di sini adalah dengan menyiarkan, membeli hak ciptanya, serta turut membantu promosi dan distribusi.
Rencana Telkom dan Telkomsel sebagai aggregator bagi film-film Indonesia bertujuan untuk menciptakan market driven, di mana distribusi dan pembelian film serta konten dari komunitas yang dibiayai oleh BUMN Produksi Film Negara atau PFN, akan dilakukan oleh Telkom.
Untuk itu, pemilihan Abdee Slank sebagai Komisaris Independen Telkom yang baru dinilai tepat jika dikaitkan tugas mendorong Telkom-Telkomsel sebagai aggregator konten kreatif. Hal ini melihat dari pengalamannya sebagai salah satu pendiri Importmusik.com, sebuah portal musik Indonesia.
Baca Juga: Abdee Slank Jabat Komisaris Telkom, Ahmad Dhani: Orang yang Jujur, Pak Jokowi Patut Diapresiasi
Bersama dengan para musisi Tanah Air yakni Anang Hermansyah, Indra Lesmana, Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif/Bekraf periode 2015-2019), Abdee Slank ikut mendirikan perusahaan digital media-musik distribution sekaligus aggregator musik Indonesia tersebut pada 2005.
Dilansir dari situs resmi Importmusik.com, Importmusik.com atau IM:port didirikan sebagai wadah untuk menampung hasil karya cipta lagu yang berasal dari semua kalangan tanpa memandang jenis aliran musik, genre musik, dan status seniman yang terlibat di dalamnya.
IM:port ditujukan untuk semua kelompok seniman, baik seniman yang sudah terkenal dan punya nama di masyarakat, seniman pendatang baru, dan kelompok musik independent yang saat ini sedang dalam proses pertumbuhan yang pesat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: