Menteri Trenggono Dorong Kampung Gurami BIMA untuk Kesejahteraan Masyarakat Lima Puluh Kota
Membangun kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal, memang merupakan satu dari tiga program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Program tersebut terus digiatkan di seluruh pelosok Indonesia, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Limapuluh Kota dinilai potensial dalam pengembangan perikanan air tawar karena memiliki letak geografis yang strategis dan dilengkapi dengan kekayaan sumber daya genetik ikan pada 15 aliran sungai besar. 589 jenis ikan air tawar dilaporkan dapat ditemukan di perairan Sumatera Barat.
Baca Juga: KKP Ringkus Dua Kapal Illegal Fishing Berbendera Filipina di Laut Sulawesi
Dengan bonus geografis tersebut, terutama pada ikan gurami yang merupakan ikan asli Indonesia, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), yang merupakan unit pelaksanakan tugas (UPT) Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), memulai pengembangan gurami hibrida unggul yakni gurami BIMA.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat mengunjungi kampung gurami BIMA - Pokdakan Anak Kociak, mendorong Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk melakukan budidaya ikan Gurami BIMA secara masif sehingga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Menteri Trenggono ingin Gurami BIMA ini menjadi salah satu unggulan budidaya kearifan lokal.
"Saya kira biar kita bisa lihat, saya tadi minta Bapak Bupati agar ini digerakkan jadi satu budidaya kearifan lokal, dikembangbiakkan, dibuat modellingnya dulu, ditetapkan berapa target budidayanya, jika berhasil masyarakat akan ikut," ujar Menteri Trenggono.
Selain Gurami BIMA, Menteri Trenggono juga meminta ikan lokal lainnya yang memiliki nilai jual tinggi seperti ikan Gariang (Tor duorenensis) dapat dikembangbiakkan dan dibuat percontohan bagi masyarakat. Bila dukungan diberikan ke pembudidaya secara maksimal, dia optimistis tingkat kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah akan meningkat.
"Yang pertama, ini adalah bagian dari pengentasan kemiskinan, dan yang kedua untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ikan-ikan ini punya nilai yang mahal, saya kira sudah bisa dibudidayakan secara masif, dan bisa dilakukan oleh masyarakat, dan kita akan lakukan pendampingan semuanya. Ini harus jadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Jadi kita harus buat sebuah terobosan, saya minta Pemda untuk sisihkan 5 sampai 10% anggaran untuk budidaya ikan Gurami Bima ini," tegas Menteri Trenggono.
Gurami yang merupakan hasil persilangan strain gurami jantan Jambi dengan betina Majalengka, merupakan hasil dari program riset peningkatan mutu genetik 'Pembentukan Varietas Unggul Ikan Gurami Tumbuh Cepat' yang dimulai sejak tahun 2015.
Pencanangan Kampung Ikan Gurami BIMA di Nagari Suliki, Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota dan launching Gurami BIMA, ditandai dengan peresmian secara langsung oleh Menteri Trenggono, pada 3 Juni 2021. Kampung Ikan Gurami menjadi semakin menarik karena mengangkat kearifan lokal dan mengusung budidaya ramah lingkungan atau green product, yakni produk perikanan yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, hingga tidak menghasilkan sampah berlebihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq