Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai Ngurusin KKB Teroris, Sekarang Urusi Utang BLBI, Ya Tuhan... Kerjaan Pak Mahfud Njelimet

Mulai Ngurusin KKB Teroris, Sekarang Urusi Utang BLBI, Ya Tuhan... Kerjaan Pak Mahfud Njelimet Kredit Foto: Sufri Yuliardi



Parahnya lagi, menurut pengakuan pihak teroris Papua, mereka telah menembak mati ajudan Bupati Puncak Willem Wandik. Penembakan dilakukan di kawasan Bandara Ilaga. "Kami tahu ajudan Bupati Wilem Wandik itu anggota militer atau polisi Indonesia, maka kami tembak," klaim Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy, menerangkan, kemarin, aparat sudah berhasil mengambil alih bandara. "Pukul 11.30 WIT, pasukan TNI dan Polri berhasil melakukan olah TKP terhadap beberapa bangunan yang dibakar seperti bangunan ATC Bandara Aminggaru Ilaga, pesawat rusak yang terparkir, 2 unit rumah warga sipil, 1 unit excavator,” ucap Iqbal, kemarin.

Saat penyisiran, aparat menemukan dua jenazah dari warga sipil Kampung Nipurolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, atas nama Nelius Kogoya dan Petena Murib. Baru pada pukul 12.15 WIT keduanya berhasil dievakuasi ke Puskesmas. Baca Juga: Buru Piutang BLBI Rp110 Triliun, Mahfud MD Lantang: Tak Ada Yang Bisa Ngumpet

Meski kondisi Papua sedang Panas, fokus Mahfud MD sedang terbagi. Sebab, mantan Menteri Pertahanan ini juga punya tugas menagih kerugian negara dari para obligor BLBI. Mahfud menjadi komandan juru tagih kasus BLBI. Kemarin, dia melantik Pokja dan Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI, di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.

Uang negara yang dinikmati penerima BLBI itu memang sangat besar, mencapai Rp 110,45 triliun. Mahfud meminta para obligor BLBI segera mengembalikan dana itu. Kalau tidak, terbuka kemungkinan mengembalikan penanganan perkara BLBI ke ranah pidana. "Karena kalau dia sudah tak bayar utang atau memberi bukti palsu, atau selalu ingkar, bisa saja dikatakan merugikan keuangan negara," tegasnya.

Mahfud meminta, para obligor dan debitur kooperatif dan proaktif menyelesaikan utang kepada negara. Jika obligor dan debitur tidak kooperatif, kasus BLBI yang ditetapkan saat ini sebagai kasus perdata, dapat beralih menjadi kasus pidana, bahkan korupsi.

"Tidak ada yang bisa sembunyi. Karena daftarnya ada. Jadi, kami tahu, Anda pun tahu. Mari kooperatif saja. Ini bagi negara dan Anda harus bekerja untuk negara," tegas Mahfud, yang ditujukan kepada para obligor BLBI. Baca Juga: Kelakuannya Makin Brutal, KKB Papua Layak Dicap Teroris

Sebelumnya, Mahfud begitu fokus dengan kondisi Papua. Sampai-sampai dia pernah membuat konferensi pers yang seluruhnya membahas tentang Papua. Waktu itu, konpers dilakukan Mahfud setelah mendengar kabar gugurnya Kepala Badan Intelijen Daerah Papua, Mayjen I Gusti Putu Danny Nugraha.

Anggota Komisi III DPR Santoso menyesalkan konsentrasi Mahfud memburu teroris Papua terbagi dengan penanganan kasus BLBI. Menurutnya, untuk memberantas teroris Papua, Mahfud butuh fokus.

Politisi Partai Demokrat ini paham, urusan menagih utang obligor BLBI memang penting. Tapi, urusan penanganan teroris Papua lebih mendesak. "Pemerintah tidak boleh stagnan dalam menyelesaikan hal yang fundamental, karena adanya masalah baru yang muncul," ucapnya, tadi malam. [UMM]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: