Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akademisi Dorong Pemerintah Terapkan Konsep Pengurangan Risiko

Akademisi Dorong Pemerintah Terapkan Konsep Pengurangan Risiko Kredit Foto: Bea Cukai

Zat ini membuat orang ketergantungan terhadap rokok. Namun, selain menghantarkan nikotin, rokok juga menghasilkan sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakarannya.

Adapun produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun snus, merupakan penghantar nikotin yang memiliki risiko jauh lebih rendah daripada rokok.

Akademisi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (UNPAD) Amaliya, yang juga menjadi narasumber pada diskusi ini, menjelaskan produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok karena menerapkan konsep pengurangan risiko.

"Dalam penggunaannya, produk ini tidak melalui proses pembakaran," ungkapnya.

Dengan demikian, produk tesebut dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok. Hal tersebut diperkuat dengan hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) bersama Skylab-Med pada 2019 lalu.

Hasilnya, produk tembakau alternatif memiliki aldehida yang jauh lebih rendah dari rokok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: