Pengamat Politik Igor Dirgantara menyebutkan, duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani dinilai paling mungkin terwujud jika Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Pilpres 2024.
Menurutnya, pasangan ini paling mungkin diwujudkan dan dinilai cocok karena faktor usia (tua-muda), jenis kelamin (pria-wanita), serta latar belakang militer-sipil.
"Salah satu kendala dari pasangan ini adalah pandangan bahwa PDIP sebagai parpol pemenang pemilu dengan 128 kursi di parlemen, apa mau memposisikan kandidatnya di posisi RI-2? Jawabannya tentu bisa mengingat elektabilitas Prabowo yang jauh lebih tinggi, begitu juga dengan pengalamannya," ucap Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor, dalam keterangannya pada rilis, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Di sisi lain, kata dia bahwa bisa saja nanti dilakukan redefinisi ulang Perjanjian Batu Tulis. Jika Batu Tulis 2009 (jilid I) ada klausul bahwa Prabowo Subianto sebagai cawapres Megawati akan didukung oleh PDIP maju sebagai Capres 2014. Namun, hal itu akhirnya batal karena akhirnya PDIP mencalonkan Joko Widodo.
"Maka kebalikannya, Batu Tulis 2024 (jilid II) juga bisa dibuat klausul bahwa jika Puan Maharani menjadi cawapres Prabowo di 2024, maka Gerindra gantian mendukung pencalonan Puan Maharani sebagai capres pada tahun 2029 berikutnya," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Arip Nurahman turut sepakat bahwa jika nantinya Prabowo jadi Capres, maka Puan Cawapresnya.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Singgung Gerombolan Kadrun, Menohok Banget
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti