Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mimpi Besar Kemenkop-UKM: Naikkan KUR dari Rp500 Juta ke Rp20 Miliar

Mimpi Besar Kemenkop-UKM: Naikkan KUR dari Rp500 Juta ke Rp20 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, populasi pelaku UMKM di Indonesia didominasi oleh usaha mikro yang mencapai angka 98,4 persen. Sementara, usaha kecil hanya menempati porsi lebih dari 1 persen dan usaha menengah hanya 0,1 persen.

"Jadi postur usaha kita berat di bawah sehingga Pak Teten selalu sampaikan apabila usaha mikro bertambah di saat pandemi berarti pemerintah gagal," ujar Fiki pada diskusi virtual bertajuk Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Pemerintah Bidik 30 Juta UMKM Digital Hingga 2024

Oleh sebab itu, Kemenkop-UKM mengupayakan untuk mendongkrak kredit usaha rakyat (KUR) UMKM meningkat dari 18,8 persen menjadi 30 persen pada 2024 nanti. Salah satunya adalah dengan mengajukan kenaikan KUR dari Rp500 juta ke Rp20 miliar.

"Hari ini lagi dikaji di tingkat Kemenko Perekonomian. Mudah-mudahan KUR Rp20 miliar ini bisa diakses oleh pelaku UMKM," lanjutnya.

Fiki menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan UMKM adalah KUR kebanyakan digunakan untuk membiayai sektor hilir, yaitu end product. Padahal, produk akhir seperti ini akan sulit untuk dikembangkan. Bahkan, dalam 5-7 tahun ke depan bisa jadi usaha tersebut akan diambil alih oleh produk industri besar.

Oleh sebab itu, Fiki mendorong pembiayaan sektor UMKM ini bisa dikonsolidasikan masuk ke rantai pasok industri. Dengan begitu, UMKM tidak perlu membuat banyak produk dengan desain yang banyak dan membuat brand kecil yang modalnya tidak murah, tetapi mudah dikalahkan.

"Masuk ke rantai pasok 1-2 jenis produk, tapi kuantitasnya banyak. Market-nya juga jelas dan konsisten. Jadi UMKM risetnya develop jagain 1-2 produk saja," kata Fiki.

Kemudian, untuk usaha yang fokus pada end product, Fiki berharap produk yang dihasilkan fokus pada collectible item, eksklusif, premium, dan memiliki latar belakang produk yang kuat. Dengan begitu, para pelaku usaha bisa naik kelas dengan bisnis model yang lebih tepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: