Dua Kali Ramadan di Masa Pandemi, Jet Commerce Tetap Bukukan Penjualan 5 Kali Lebih Tinggi dari 2019
“Produk smartphone sebenarnya bukanlah produk yang paling dicari konsumen selama masa pandemi, karena ekonomi yang tengah melemah. Namun, kami tetap berhasil meningkatkan performa penjualan realme dengan menyesuaikan strategi kami dengan kondisi pasar saat ini dan menyinergikannya dengan subsidi - subsidi yang diberikan oleh platform e-commerce untuk mendorong perputaran ekonomi di tengah situasi sulit seperti ini,” lanjut Webber
Webber menambahkan, selain meningkatkan performa penjualan mitra brand melalui strategi e-commerce secara tradisional, Jet Commerce juga turut memperluas berbagai layanannya dengan mengadopsi beberapa peluang bisnis baru yang tengah berkembang. Perusahaan ke depannya akan menghadirkan multi-warehousing system, mengembangkan sistem Enterprise Resource Planning baru untuk e-commerce, memanfaatkan live streaming, dan memperluas jangkauan melalui Multi-Channel Network.
Sejak dilanda pandemi Covid-19 dari awal tahun lalu, pertumbuhan PDB Indonesia tercatat semakin meningkat meski masih tumbuh negatif sejak kuartal kedua 2020. Secara berurutan yaitu minus 5,32 persen pada kuartal kedua tahun 2020, lalu membaik menjadi minus 3,49 persen pada kuartal ketiga, kemudian meningkat menjadi minus 2,19 persen pada kuartal keempat, dan kini semakin tumbuh membaik menjadi minus 0,74 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Dalam upayanya memulihkan perekonomian, Pemerintah Indonesia juga secara aktif melibatkan industri e-commerce di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional-nya. Salah satunya seperti menginisiasi kampanye belanja produk lokal melalui Hari Bangga Buatan Indonesia dan mendorong platform e-commerce untuk memberikan subsidi ongkos kirim untuk pembelian produk - produk lokal, demi mendorong tingkat konsumsi melalui e-commerce dan memulihkan perekonomian UMKM lokal.
“Langkah ini merupakan apresiasi yang signifikan terhadap industri e-commerce dalam negeri. Dukungan dari pemerintah akan menjadi investasi jangka panjang yang dibutuhkan dalam pertumbuhan industri ini ke depannya, mengingat dengan atau tanpa adanya pandemi, e-commerce akan tetap memainkan peranan penting dalam mentransformasi sistem perdagangan dan memenuhi kebutuhan sehari - hari masyarakat,” lanjut Webber.
Webber juga memprediksi jika perekonomian Indonesia akan tumbuh dengan kuat pascapandemi, dan akan melahirkan lebih banyak masyarakat kelas menengah yang mampu mendorong tingkat konsumsi online secara signifikan di masa depan.
Hal ini sejalan dengan keyakinan konsumen Indonesia yang kian optimis terhadap kondisi ekonomi yang semakin membaik. Terlihat dari hasil survei terbaru Bank Indonesia yang mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kini telah masuk ke zona optimis (lebih dari 100 poin) sejak bulan April 2021, yakni sebesar 101,5 poin, naik dari 93,4 poin pada bulan Maret lalu. Bahkan, penguatan kembali terjadi pada bulan Mei 2021 menjadi 104,4 poin.
Hal tersebut didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia ke depannya, terutama terhadap aspek ketersediaan lapangan kerja, ekspansi kegiatan usaha yang meningkat, dan penghasilan yang meningkat pada enam bulan yang akan datang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: