Gubernur Jawa Barat meresmikan desa digital Parakan binaan Bank BJB Karawang. Peluncuran desa digital ini dilakukan di Pesantren Asshiddiqiyah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (18/6/2021). Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kabupaten Karawang Aep Syaepuloh, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari, dan Ketua PWNU Jawa Barat Kyai H Hasan Nuri Hidayatullah.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, peluncuran desa digital ini sangat penting menyusul perkembangan teknologi yang makin pesat. Contohnya adalah perkembangan penggunaan telepon genggam oleh masyarakat. Semula, telepon genggam hanya dipakai untuk komunikasi saja, tetapi saat ini telepon genggam sudah jadi gaya hidup yang memudahkan masyarakat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Lepas Ekspor 23 Ton Produk Kelapa Parut Kering ke Kosta Rika
"Berikutnya, ada desa digital karena hari ini semua orang pegang handphone. Hape itu dulu hanya dipakai untuk komunikasi saja, antara pribadi-pribadi, sekarang hape itu dipakai baca berita, dipakai untuk membeli, dipakai untuk akad kredit, dipakai untuk meng-update agenda kegiatan, dipakai untuk menjawab klarifikasi, dan lain sebagainya. Termasuk, sisi buruknya yang diantisipasi. Sekarang berita bohong, berita provokasi juga munculnya di hape," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama penyaluran KUR (Kredit Usah Rakyat) dan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) Bank BJB dengan BMT Niaga Utama.
Gubernur mengatakan, penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan salah satu instrumen untuk menyejahterakan rakyat. Ada banyak instrumen tersedia di Jawa Barat untuk itu.
"Pada dasarnya, Jawa Barat itu punya semua hal, alat untuk menyejahterakan. Pertanyaannya, alat-alat ini mau dipakai atau tidak. Oleh karena itu, salah satu alat yang dipakai adalah institusi keuangan yang tadi sudah kita saksikan kerja samanya. Walaupun berbeda dari sisi skala, tapi nawaitu-nya (niat) menyejahterakan masyarakat Jawa Barat, khususnya di Karawang," ucap pria yang kerap disapa Kang Emil itu.
Menurutnya, Pemda Provinsi Jabar memiliki visi misi untuk mewujudkan juara lahir batin. Maka, beberapa BUMD seperti Bank BJB sudah seharusnya arah kompasnya mengikuti visi misi dengan instrumen-instrumen yang dimiliki. "Nah, visi misinya adalah juara lahir batin. Berarti, BJB tidak hanya membiayai lahir, tapi membiayai juga batin. Tentu dengan instrumen-instrumen yang dimilikinya," jelas Kang Emil.
Oleh karena itu, Kang Emil ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat peradaban baru. Misalnya dengan memberikan Kredit Mesra tanpa bunga dan tanpa agunan yang dikhususkan jemaah yang rajin ke masjid dari Bank BJB.
"Kalau tidak rajin ke masjid, tidak masuk dalam kriteria karena harus ada rekomendasi DKM. Kalau semua rajin ke masjid, dibantu keuangannya itulah yang disebut juara lahir batin. Jadi masjid menyejahterakan lingkungan sekitar melalui salah satunya Kredit Mesra," ucapnya.
Selain Kredit Mesra, penandatanganan ini juga dalam rangka kerja sama pemberian KUR lewat BMT Niaga Utama. Kerja sama ini diharapkan bisa membantu para petani di daerah sekitar. "Tentunya sama juga, penyaluran KUR melalui BMT Niaga Utama itu sangat kita dorong. Pokoknya mana saja yang dekat dengan petani itu yang kita dukung," ucapnya.
Kang Emil pun menitipkan pesan kepada Bank BJB untuk selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat. Selain itu, juga harus melayani masyarakat dengan baik tanpa terkecuali. "Pertama adalah makin ke sini, orang butuh kemudahan, jadi saya selalu titip kepada Bank BJB, perbaiki akses kemudahan. Orang di kampung itu enggak mau ganti baju kalau mau ke bank, repot kan. Nah, itu harus disambut dengan hak yang sama," kata Kang Emil.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyambut baik kerja sama ini. Karena menurutnya, ini bisa sedikit menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Karawang. "Kadang-kadang harga stabilitas di petani ini tidak menentu. Mudah-mudahan dengan hadirnya Bank BJB yang hari ini memberikan pemberdayaan keuangan secara mikro dengan Kredit Mesra maupun KUR," kata Aep.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, dalam kerja sama tersebut, Bank BJB akan menyalurkan Kredit kepada petani anggota dari BMT NU dengan jumlah garapan sebesar 2.000 hektare atau senilai Rp32 miliar. Pencairan kredit ini dilaksanakan secara bertahap sesuai pengajuan yang disampaikan oleh BMT NU kepada Bank BJB.
"Pertama adalah KUR untuk sektor pertanian. Bank BJB melalui kantor cabang Karawang menyalurkan kredit KUR kepada petani yang merupakan anggota dari BMT Niaga Utama di area Karawang dengan jumlah garapan sebesar 2.000 ha atau setara dengan nominal Rp32 miliar dengan skema pencairan kredit dilaksankan secara bertahap sesuai pengajuan yang disampaikan oleh BMT NU," jelasnya.
Selain itu, Bank BJB juga akan memberikan kredit kepada pedagang kecil atau pelaku UKM anggota BMT NU di area Karawang. Adapun jumlah pedagang yang menerima kredit sebanyak 4.000 orang atau dengan nilai sekitar Rp20 miliar.
"Yang kedua adalah penyaluran Kredit Mesra kepada pelaku usaha kecil dan menengah yang merupakan anggota dari BMT NU di area Karawang dengan jumlah 4.000 pelaku usaha atau setara Rp20 miliar," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum