Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkit dari Pandemi, Masyarakat Daerah Ini Manfaatkan Lidi Sawit Perbaiki Ekonomi

Bangkit dari Pandemi, Masyarakat Daerah Ini Manfaatkan Lidi Sawit Perbaiki Ekonomi Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke atas mobil di Tarailu, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (23/05/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak dua bulan terakhir turun dari harga Rp1.900 per kilogram menjadi Rp1.680 per kilogram yang disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak dapat dimungkiri, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perekonomian masyarakat di Indonesia melemah, termasuk di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat terus berupaya dan mencoba berbagai usaha untuk bisa mendapatkan uang. Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat di Pasaman Barat yakni dengan mengumpulkan lidi sawit. Mengingat, Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat yang menjadi sentra kelapa sawit di Indonesia sehingga potensi lidi sawit yang dihasilkan juga melimpah. 

Baca Juga: BPDPKS Sabet Penghargaan untuk Program Kemitraan UKMK Santripreneur Berbasis UKMK Sawit

“Lidi sawit sangat bernilai karena bisa di ekspor. Saya rasa ini peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 untuk untuk membantu ekonomi keluarganya,” ungkap pengepul lidi sawit di Pasaman Barat, Ajo Syafrizal seperti dikutip dari elaeis.co. 

Dijelaskan Ajo, lidi sawit dibeli dari masyarakat sekitar dengan harga Rp2.000 – Rp2.500 per kg. Lidi sawit yang dibeli harus memenuhi syarat seperti kering, tidak melepuh, dan berukuran 70 – 85 cm. Menurutnya, saat ini permintaan lidi sawit cukup tinggi yakni mencapai 35 ton per minggu untuk di ekspor ke India. “Kalau sudah terkumpul enam ton, langsung dibawa ke Pekanbaru untuk dikumpulkan sebelum di ekspor,” ungkap Ajo.

Kepala Dinas Perkebunan Pasaman Barat, Edrizal, luas perkebunan sawit di Kabupaten Pasaman Barat mencapai 180.000 hektar, yang mana 120.000 hektar diantaranya milik masyarakat. Jika satu hektar lahan bisa ditanam sekitar 125 batang kelapa sawit, maka di lahan milik masyarakat tumbuh 15 juta batang sawit. “Satu hektar sawit memiliki 5.314 pelepah, satu pelepah menghasilkan 2 kg lidi, maka satu hektar bisa menghasilkan 10.628 kg lidi sawit. Kalau dikalikan dengan luas kebun sawit masyarakat, maka potensi lidinya luar biasa,” terang Edrizal.

Dikatakan Edrizal, lidi bisa diambil ketika sawit berumur 5 – 25 tahun. Lidi sawit tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai sapu, tetapi juga bisa dibuat anyaman tempat makanan dan souvenir lain pengganti rotan. “Pengerjaannya pun tidak terlalu sulit. Jika melihat potensinya, maka masyarakat bisa menambah penghasilan dari lidi hingga Rp100 ribu per hari,” kata Edrizal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: