Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Indonesia Aja Sih, Utang Global Juga Meroket Selama Pandemi, Segini Jumlahnya!

Bukan Indonesia Aja Sih, Utang Global Juga Meroket Selama Pandemi, Segini Jumlahnya! Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine

Pasar negara berkembang versus pasar maju

Pasar negara berkembang, menurut Moody's, menghadapi kenaikan biaya pembayaran utang dan kerentanan eksternal yang memburuk. Risiko tambahan adalah kondisi keuangan yang semakin ketat. Dalam latar belakang ini, Eropa Tengah dan Timur diposisikan lebih baik daripada Amerika Latin atau Asia, sementara Afrika dan Karibia paling rentan, kata lembaga pemeringkat itu.

Di sisi lain, pasar negara maju memiliki serangkaian tantangan yang harus dihadapi. Meskipun suku bunga rendah akan mendukung keterjangkauan utang dan memiliki lebih banyak ruang fiskal dalam jangka pendek, Moody's percaya mereka akan menghadapi tantangan keberlanjutan utang jangka menengah yang timbul dari pertumbuhan produktivitas yang rendah dan tren demografi yang tidak menguntungkan.

Utang perusahaan naik 27 poin persentase (pp) dari PDB antara 2010 dan 2020 di negara berkembang (16 pp di negara maju selama periode ini), sementara utang pemerintah naik 22 pp (36 pp di negara maju).

"Ekonomi maju menyumbang 65 persen dari peningkatan utang pemerintah antara 2010 dan 2020. Yunani, Spanyol, Slovakia, Siprus, Inggris, Portugal, dan Italia mengalami peningkatan paling tajam. EM menyumbang 64 persen dari kenaikan utang perusahaan. menyusul krisis keuangan global, khususnya China, Rusia, Turki dan Chili, antara lain," kata Moody's.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: