Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, angkat suara terkait Ketua BEM UI yang mendapat serangan di berbagai sosial media.
Herzaky mengaku bahwa serangan dalam bentuk fitnah dan doxing ini muncul setelah BEM UI memeberi kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui, baru-baru ini BEM UI telah memberi julukan ‘the king of lip service’ kepada Jokowi. Baca Juga: Akun Pengurus BEM UI Diretas, Pengamat: Itu Menunjukkan Pemerintah Jokowi Antikritik!
Sejak saat itu, Ketua BEM UI Leon Alvina Putra menerima doxing dari para buzzer dan pegiat medsos.
“Sebenarnya, ini merupakan akumulasi sejak kritik BEM UI mencuat ke publik. Tuduhan yang segera ditempelkan ke Leon adalah ‘kaki tangan’ Cikeas karena tahun 2013 bertemu Ibu Ani di Istana,” ujarnya, Sabtu (3/7/2021). Baca Juga: Jamaah Habib Rizieq Dukung BEM UI Turunkan Jokowi, Presiden Tak Dipercaya Rakyat Wajib Mundur!
Padahal, menurut Herzaky, Leon saat itu baru SMP kelas dua dan mewakili Jawa Tengah bersama dengan perwakilan seluruh Indonesia selaku Duta Sanitasi.
“Lalu, muncul berbagai meme di media sosial, mengait-ngaitkan langkah BEM UI dengan Partai Demokrat,” tuturnya.
Herzaky juga mengaku beberapa di antaranya bentuk meme tersebut menuduh bahwa Partai Demokrat mendanai demo pada kasus Omnibus Law.
Tidak hanya itu saja, Herzaky juga mengatakan bahwa meme tersebut telah memasang wajah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Pardai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono.
Selain itu, wajah Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik dan Andi Arief pun masuk di dalam meme yang tersebar luas di Internet dengan tudingan menggerakan massa mahasiswa UI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih