Amaliya melanjutkan kajian terhadap produk tembakau alternatif sudah banyak dilakukan di luar negeri. Kajiannya meliputi aspek sosial budaya, persepsi karakteristik dan kondisi kesehatan pengguna.
"Tapi memang masih sangat terbatas di Indonesia tentang penelitian produk tembakau alternatif ini," katanya.
Berdasarkan sejumlah kajian di dalam dan luar negeri telah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. Oleh karena itu, Amaliya menilai produk ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah rokok.
"Dalam menanggulangi epidemi merokok ini ternyata tidak bisa dengan dua opsi, berhenti atau mati. Untuk menanggulangi adiksi ini, dari beberapa konsep tidak bisa langsung menghapuskan sampai nol,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: