Tiba-Tiba Diselidiki Pemerintah China, Pendiri Taksi Online Ini Tak Lagi Jadi Miliarder Dunia
Liu, wanita berusia 43 tahun ini mendirikan layanan panggilan taksi dengan Cheng pada 2012 setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai direktur pelaksana di Goldman Sachs. Dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa, dia menulis bahwa ide itu menarik baginya karena dia memiliki tiga anak dan takut terdampar di suatu tempat di tengah hujan atau salju tanpa jalan pulang.
Saat ini, DiDi menjadi platform transportasi seluler terbesar di China yang memiliki lebih dari 493 juta pengguna aktif tahunan dan mendukung 41 juta transaksi harian rata-rata. Namun, perusahaan belum menghasilkan keuntungan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, ia memiliki pendapatan USD21,6 miliar (Rp313 triliun), tetapi kerugian bersih USD1,6 miliar (Rp23 triliun).
DiDi tidak sendirian di antara perusahaan teknologi yang ditargetkan oleh Cyberspace Administration of China. Full Truck Alliance, Co., dan Kanzuhn Ltd. juga diumumkan sebagai subjek penyelidikan minggu ini.
Padahal, keduanya telah menyelesaikan IPO Juni 2021 di New York Stock Exchange dan NASDAQ masing-masing. Hingga kini DiDi Global tidak menanggapi permintaan komentar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: