Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Negara Krisis, Kim Jong-un Gelar Inspeksi Besar-besaran Perdagangan Ilegal

Saat Negara Krisis, Kim Jong-un Gelar Inspeksi Besar-besaran Perdagangan Ilegal Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Pihak berwenang Korea Utara (Korut) sedang melakukan inspeksi skala besar yang bertujuan menindak perdagangan tidak sah. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan perdagangan Korut yang terlibat dalam perdagangan “barang tidak sah” membatalkan transaksi mereka dengan pedagang China.

Menurut Daily NK di China pada Minggu (4/7/2021), sebuah perusahaan perdagangan Korut yang tidak disebutkan namanya baru-baru ini meminta mitranya di China untuk menangguhkan transaksi. Mitra China menganggap ini tidak masuk akal karena sudah siap untuk mengirimkan bahan bangunan, kertas, sabun, dan serba-serbi lain yang telah dipesan.

Baca Juga: Pengamat Mati-matian Amati Kurusnya Kim Jong-un, tapi Malah Dibikin Bingung Usai Simbol...

Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan perusahaan perdagangan Korut tidak menjelaskan mengapa transaksi itu ditangguhkan. Itu hanya memberi tahu pihak China bahwa kesepakatan itu telah dibatalkan.

Berdasarkan akun sumber, perusahaan dagang tersebut telah memesan sekitar 1.800 ton barang dari China, dengan ukuran dan biaya yang cukup besar. Kargo disimpan di gudang di Longkou, Provinsi Shandong.

Sumber tersebut mengatakan kargo dapat disimpan di sana untuk beberapa waktu karena barang yang dipesan oleh perusahaan dagang tidak mengandung bahan makanan dengan tanggal kedaluwarsa.

Perusahaan perdagangan dilaporkan merupakan entitas besar dan terkenal di Korut.

Sumber lain di China mengatakan pihak berwenang Korea Utara telah menolak untuk menurunkan kiriman sebuah perusahaan perdagangan yang dipesan pada bulan April, meskipun barang tersebut telah dikirim.

“Karena perusahaan perdagangan Korut tidak menerima barang yang dipesan, kapal barang itu saat ini ditambatkan di dekat Pelabuhan Nampo,” kata sumber itu, yang meminta anonimitas karena alasan keamanan.

“Sepertinya ada situasi internal yang tidak akan membiarkan [perusahaan] membongkar muatan,” tambah sumber itu, dilansir Daily NK.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: