PPKM Darurat Sudah Seminggu Berjalan, Bansos Mana Bansos! Rakyat: Pak Presiden Kami Lapar
Kesulitan rakyat mencari makan ini juga diungkapkan pakar hukum tata negara, Margarito Kamis. Kata dia, PPKM Darurat sudah mengganggu kegiatan ekononi rakyat, sehingga bikin susah rakyat.
Situasi saat ini sudah tak baik-baik saja. Jangankan warga di daerah, warga Jakarta yang berada di pusat kekuasaan dan tempat duit banyak berputar, kondisinya juga susah. Ia pun mengritik pemerintah yang lamban menyalurkan bansos.
Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal. Menurut dia, PPKM Darurat telah menghambat mobilitas masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang pekerjaannya bergantung pada mobilitas orang mengalami penurunan pendapatan. Dengan begitu, potensi mereka jatuh ke bawah garis kemiskinan makin besar.
Dia menerangkan, setidaknya terdapat 26 juta penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini ditambah dengan adanya penduduk yang rentan miskin sekitar 67 juta penduduk. Nah, orang yang rentan miskin ini sangat bergantung pada bansos.
Faisal menyebut, adanya penambahan anggaran untuk BST berpotensi dapat meredam laju peningkatan jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Meski begitu, dia menilai bertambahnya garis kemiskinan akan dipengaruhi dari seberapa baik penanganan Covid-19.
Awal bulan lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini memang menjanjikan bansos akan cair di minggu pertama bulan Juli. Ada sejumlah bansos yang dibagikan kepada rakyat. Beberapa di antaranya adalah Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Sebagai kompensasi PPKM Darurat, selain menerima uang tunai, penerima BST akan menerima tambahan beras 10 kg. BST akan cair sebanyak Rp 600 ribu untuk bulan Mei-Juni.
Namun, sampai kemarin, tanda-tanda bansos akan cair belum kelihatan juga. Bahkan, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sudah mengingatkan soal bansos ini.
Luhut meminta TNI dan polisi di masing-masing daerah harus memastikan masyarakat, khususnya di slum area atau daerah kumuh, tetap memiliki makanan.
“Sekali lagi micro-targeted. Vaksin, obat, kemudian bansos yang berupa beras untuk mereka yang berada di kawasan pinggiran harus dapat terlaksana, jangan sampai mereka tidak bisa makan,” ujar Luhut.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta kepala-kepala daerah memberikan bansos dalam bentuk sembako atau non tunai kepada masyarakat terdampak Corona yang belum mendapatkan bansos tunai dari Kementerian Sosial.
Anggaran untuk bantuan tersebut dapat diambil dari APBD atau pagu anggaran di dinas sosial masing-masing daerah. Selain dari APBD, ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memanfaatkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Di dalam Peraturan Menteri Keuangan, 8 persen dana desa boleh digunakan untuk kepentingan penanganan Corona.
Lalu kapan bansos akan cair? Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, paling lambat minggu kedua bulan ini. “Mudah-mudahan paling lambat pada minggu kedua bulan Juli, bansos akan bisa disalurkan ke seluruh pelosok Tanah Air,” katanya.
Dia berharap, penyaluran bansos ini bisa membantu masyarakat miskin bertahan di masa sulit ini. Juga sebagai salah satu langkah untuk menekan kenaikan angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: