Rakyat Myanmar Serentak Bilang Ogah pada Bantuan Kesehatan Junta Militer
Penggulingan Suu Kyi oleh militer memicu protes yang meluas. Pekerja medis mempelopori gerakan pembangkangan sipil populer yang meminta para profesional dan pegawai negeri untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah yang dibentuk oleh militer.
"Dari Myanmar, rekan-rekan kami di PBB di lapangan mengatakan mereka khawatir tentang peningkatan pesat jumlah kasus Covid-19 yang tercatat,” kata juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric.
Dujarric menyatakan, tim PBB memperingatkan bahwa wabah besar Covid-19 akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan ekonomi.
"Mereka menekankan pentingnya melanjutkan pemberian layanan kesehatan esensial, menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, dan untuk meningkatkan vaksinasi," ujarnya.
Kementerian Kesehatan Myanmar pada Sabtu (10/7/2021), melaporkan rekor 4.377 kasus baru yang dikonfirmasi dengan total 188.752, serta rekor 71 kematian, sehingga jumlah korban menjadi 3.756.
Data tentang vaksinasi tidak begitu jelas, tetapi tampaknya pada bulan lalu, hanya 3,5 juta dosis yang telah diberikan kepada 55 juta orang di negara itu. Artinya maksimum 3,2 persen dari populasi akan divaksinasi penuh dengan dua dosis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: