Red Hat, Inc., penyedia solusi open source global memperkenalkan Red Hat OpenShift 4.8, versi terbaru platform Kubernetes enterprise terdepan di industri. Menyediakan fondasi kuat untuk mengembangkan dan menghubungkan berbagai beban kerja yang berbeda di hybrid cloud, Red Hat OpenShift 4.8, membantu organisasi/perusahaan mengakselerasi penciptaan aplikasi cloud-native baru tanpa mengabaikan lingkungan dan investasi IT yang sudah ada.
Ketika sebuah organisasi/perusahaan mengembangkan lanskap aplikasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus berevolusi, platform cloud Kubernetes tidak hanya harus menjangkau semua jejak infrastruktur hybrid cloud terbuka, namun juga berbagai beban kerja dan aplikasi yang berjalan di fondasi ini.
Penelitian terbaru yang disponsori Red Hat dan dilakukan oleh Pulse menyoroti tren perkembangan dalam penggunaan aplikasi di Kubernetes.
Ketika target baru para pelanggan terus menciptakan ruang untuk inovasi pasar, Red Hat OpenShift 4.8 menyediakan fondasi umum bagi organisasi/perusahaan agar lebih konsisten dalam mengembangkan, menggelar dan menjalankan gabungan aplikasi dan layanan yang bersifat hybrid.
Joe Fernandes, vice president dan general manager, Cloud Platforms, Red Hat mengatakan "Red Hat memahami bahwa tidak ada dua aplikasi yang sama dan setiap aplikasi memiliki kebutuhan yang unik. Red Hat OpenShift dirancang untuk mendukung organisasi terlepas dari jenis beban kerja atau letak aplikasi tersebut di hybrid cloud. Dengan Red Hat OpenShift 4.8, kami memajukan visi tersebut dengan memudahkan organisasi menjalankan berbagai beban kerja, mulai dari aplikasi cerdas data, hingga aplikasi tradisional penting yang digarap oleh tim untuk dimodernisasi.”
Red Hat OpenShift 4.8, berbasis Kubernetes 1.21 dan runtime interface CRI-O 1.21 semakin menyederhanakan pengalaman pengembang ketika membantu memperluas jenis-jenis penggunaan dan peluang beban kerja di berbagai industri.
Organisasi-organisasi di dunia termasuk AXA France, Bao-zun, Türkiye ?? Bankas? dan WorldPay from FIS beralih ke Red Hat OpenShift untuk menjalankan beban kerja yang berbeda-beda, mulai dari analitik data modern dan AI/ML, hingga memodernisasi aplikasi tradisional yang dikembangkan di framework Java dan .NET. Lebih jauh lagi, rilis terbaru Red Hat OpenShift membantu mengakselerasi pengembangan dan menjalankan gabungan aplikasi di seluruh hybrid cloud.
Pierre-Henri Gache, cloud solution architect, AXA France mengungkapkan “Kami menggunakan Red Hat OpenShift untuk menggelar model AI/ML besar yang mengotomasi proses berlangganan kontrak kami, yang sebelumnya dilakukan secara manual dan rentan terjadi kesalahan. Kami menggunakan layanan PaaS dari AXA Group Operations yang disebut OpenPaas, superset dari OpenShift, yang memudahkan dalam menggunakan OpenShift sesuai dengan peraturan keamanan AXA. Kami bisa mengembangkan model AI/ML yang secara otomatis memindai dan memvalidasi dokumen dan meningkatkan kepuasan klien. Selain itu, kami menggunakan GitOps untuk mengotomasi penggelaran dan itu membantu kami untuk melakukan hingga 10 penggelaran dalam sehari.”
Red Hat OpenShift 4.8 diharapkan tersedia secara general di bulan Juli, termasuk kemampuan untuk mencobanya di Developer Sandbox untuk Red Hat OpenShift.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: