JPNN.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Univeristas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengomentari pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang mengancam ASN akan memindahkan ke Papua bagi yang tidak becus bekerja.
Menurut Jamiluddin, marah yang diiringi ucapan tak pantas itu tentu tidak layak diucapkan seorang menteri. Baca Juga: Ngomel Bawa-Bawa Papua, Nama 'Bu Risma' Bertengger di Twitter: Bu Risma Mundur, Gak Pantas!
Pasalnya, Risma seolah merendahkan Papua.
"Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (14/7). Baca Juga: Drama Risma Ngamuk-Ngamuk Bukannya Mengundang Pujian, Malah Dituding Rendahkan Warga Papua
Dia menilai ucapan Risma itu juga dapat dipersepsi merendahkan Papua yang merupakan pulau kaya, indah, dan seolah-olah hanya cocok untuk ASN yang tidak berprestasi.
"Sikap Risma itu tampaknya tidak menggambarkan wawasan kebangsaan," ujar Jamiluddin.
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menegaskan, sebagai menteri seharusnya Risma tak mengucapan yang tidak memcerminkan wawasan kebangsaan.
Oleh karena itu, dia meminta Risma mengikuti tes wawasan kebangsaan oleh lembaga independent.
Menurutnya, hal itu diperlukan agar yang dituntut berwawasan kebangsaan bukan hanya para bawahan (ASN) tetapi juga pimpinannya.
"Risma juga harus minta maaf kepada warga Papua. Perlu dilakukan agar warga Papua tidak tergores dengan ucapan Risma yang sangat tidak terpuji tersebut," pungkas Jamiluddin Ritonga. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil