Dewan Tinggi Afghanistan Nyalakan Lampu Hijau Pembicaraan Damai dengan Taliban
Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan, Dewan Tinggi bagi Rekonsiliasi Nasional, pada Selasa (13/7/2021) mengisyaratkan kebangkitan kembali pembicaraan damai dengan Taliban yang terhambat di tengah kekerasan yang terjadi di negara itu.
Berbicara pada pertemuan komite perempuan Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, ketua dewan ini Abdullah Abdullah mengatakan pembicaraan dengan Taliban di Doha, ibu kota Qatar akan segera dilanjutkan pada “tahap yang berbeda”.
Baca Juga: Kini Giliran Prancis yang Bakal Evakuasi Warganya dari Afghanistan
"Republik Islam Afghanistan siap untuk pembicaraan dan ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Ini mungkin kesempatan untuk mengakhiri pertempuran," kata dia.
Ketua dewan perdamaian tidak mengumumkan tanggal atau rincian lebih lanjut mengenai perkembangan ini. Namun, berita lokal Tolo News melaporkan bahwa delegasi tingkat tinggi yang beranggotakan 11 orang yang dipimpin oleh Abdullah akan terbang ke Doha akhir pekan ini untuk melakukan perundingan dengan Taliban ketika militan mereka terus berekspansi di seluruh negeri.
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Selasa meminta pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk memprioritaskan pembicaraan damai di tengah kekerasan yang berkecamuk dan pertumpahan darah di negara itu.
Berbicara pada konferensi pers di kediamannya, Karzai juga menyampaikan dimulainya kembali pembicaraan yang terhenti antara kedua belah pihak.
“Dengan upaya yang sangat keras, kami telah mengembangkan tentara nasional, kami membentuk polisi nasional di tanah kami sendiri, kami membangun militer ini 20 tahun yang lalu. Kita harus mempertahankan lembaga pemerintah kita dengan cara apa pun yang memungkinkan dan bergerak menuju perdamaian sesegera mungkin,” kata dia sambil mendesak Taliban untuk menghindari kekerasan.
Tidak ada tanggapan langsung dari Taliban terhadap perkembangan ini.
Kementerian Pertahanan Afghanistan pada Selasa mengatakan bahwa 267 gerilyawan Taliban tewas dan 119 lainnya terluka dalam operasi kontra-terorisme dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, Taliban mengumumkan menduduki lima distrik lagi di berbagai provinsi dalam ekspansi mereka sejak Presiden AS Joe Biden pada Mei mengumumkan rencana keluar dari negara itu pada September nanti.
Pembicaraan damai intra-Afghanistan di Doha adalah bagian dari kesepakatan damai AS-Taliban yang ditandatangani pada Februari 2020, tetapi pemerintah Afghanistan dan pemberontak saling menyalahkan karena kurangnya kemajuan di meja perundingan sejak itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: