Taliban Membatu, Presiden Afghanistan Bicara Kemungkinan Strategi Baru Mengerikan
“Mereka (kedua belah pihak) menyadari perlunya kesepakatan yang dapat menangani kepentingan dan tuntutan semua perempuan dan laki-laki Afghanistan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Mereka (kedua belah pihak) bertekad untuk tetap terlibat dalam negosiasi di tingkat tinggi untuk mencapai kesepakatan. mencapai kesepakatan seperti itu, dan untuk mencapai tujuan ini melanjutkan pertemuan seperti itu," katanya.
Juru bicara Taliban Mohammed Naeem dengan tegas menolak kesepakatan apa pun tentang gencatan senjata atau pembebasan tahanan, beberapa menit setelah pernyataan itu dirilis.
Sumber di delegasi perdamaian pemerintah mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Taliban melayangkan gagasan perpanjangan gencatan senjata asalkan 7.000 lebih tawanan dibebaskan. Sumber mengatakan kelompok itu juga ingin para pemimpin mereka dihapus dari daftar sanksi PBB.
Pemerintah, di sisi lain, ragu-ragu untuk menerima gagasan itu sebagai jalan keluar karena banyak dari 5.000 Taliban yang telah dibebaskan telah kembali ke medan perang.
Sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana keluar pada bulan Mei, Taliban mengklaim telah merebut lebih dari 150 distrik di Afghanistan sementara pasukan Afghanistan mengklaim telah membunuh hampir 200 gerilyawan dalam operasi kontra-terorisme harian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: