Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam Enam Bulan, PTPP Berhasil Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp8,5 Triliun

Dalam Enam Bulan, PTPP Berhasil Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp8,5 Triliun Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil meraih kontrak baru senilai total Rp 8,5 triliun hingga akhir Juni 2021. Pencapaian ini diraih melalui transformasi bisnis bersinergi dengan rencana jangka pendek, yang meliputi nilai ekonomi sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi dan pengembangan talenta.

Dengan raihan kontrak baru ini, PTPP memastikan kembali komitmennya untuk mendukung pemerintah dengan terus berpartisipasi aktif pada berbagai proyek, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga dapat mendukung penguatan sektor industri di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk Yuyus Juarsa mengatakan, bahwa sebagai perusahaan yang dinamis dan berkelanjutan, PTPP menyadari perlunya adaptasi terhadap kondisi pasar saat ini agar dapat mencapai target yang diharapkan.

Baca Juga: Tingkatkan Performa Operasi, PTPP Kembangkan Inovasi dan Teknologi Berkelanjutan

“Raihan kontrak baru ini diharapkan juga mampu memberikan efek lanjutan atau multiplier effect karena pengerjaan setiap proyek dilakukan secara padat karya sehingga menjadi jawaban atas penyerapan tenaga kerja di masa pandemi ini,” kata Yuyus, di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

Ia menuturkan jika PTPP juga akan mengoptimalkan produktivitas atas proyek-proyek lanjutan dengan tetap mengimplementasikan protokol kesehatan yang ketat, serta menerapkan berbagai inovasi untuk menunjang produktifitas.

“Dengan berbagai hal tersebut maka kami optimis dapat mencapai target yang diharapkan,” tambahnya.

Baca Juga: PTPP Optimis Transformasi Bisnis Anak Perusahaan Akan Makin Perkuat Kinerja

Pencapaian kontrak baru hingga bulan Juni 2021 sebesar Rp 8,5 Triliun Sebagian besar berasal dari jasa konstruksi dan dari jasa Engineering Procurement Construction (EPC) sebesar 60% dari induk perusahaan dan kontribusi dari anak perusahaan sebesar 40%.

Berdasarkan kepemilikan, perolehan kontrak baru PTPP hampir seluruhnya didominasi oleh proyek infrastruktur pemerintah dan BUMN yang mencapai 96% dari total kontrak senilai Rp.8,5 triliun ini. Dimana untuk proyek BUMN sebesar 61%, Pemerintah sebesar 35%, dan sisanya swasta 4%.

Proyek infrastruktur tersebut antara lain pembangunan proyek Junction Dawuan Tol Cisumdawu sebesar Rp 825 miliar, Pegadaian Tower senilai Rp 594 miliar, Gedung Kejaksaan Agung sebesar Rp 500 miliar, Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Paket 1.4 senilai Rp 350 miliar, Infrustruktur Kawasan Mandalika sebesar Rp 342 miliar, Revitalisasi Pura Besakih senilai Rp 344 miliar, dan proyek lainnya senilai ratusan miliar.

Selain itu, saat ini PT PP juga tengah mengerjakan beberapa PSN bernilai di atas Rp 500 miliar, yaitu: Kilang Minyak RDMP, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), Jalan Tol Kisaran Tebing Tinggi, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Bogor Ring Road, Pelabuhan Patimban Paket 1 & 3, Bendungan Lolak, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Lewikeuris Paket I, Bendungan Bener, Bendungan Way Apu, dan Bendungan Manikin Paket II.

Bebeberapa progress pembangunan proyek infrastruktur sampai dengan akhir Juni yang saat ini tengah dikerjakan oleh PTPP, antara lain: pembangunan Mandalika International Street Citcuit di Nusa Tenggara Barat dengan progress sebesar 81,75%, Pelabuhan Patimban di Jawa Barat sebesar 75,10%, Jalan Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah sebesar 44,60%, RDMP JO RU V Balikpapan di Kalimantan Timur sebesar 34,70%, KIT Batang Klaster I Fase I (Pematangan Lahan) di Jawa Tengah sebesar 96,24%, Smelter Kolaka di Sulawesi Tenggara sebesar 18,97%, dan SGAR Mempawah di Kalimantan Barat sebesar 16,00%.

“Pada semester 2 tahun 2021 ini, PTPP masih akan mengoptimalkan penjualan pada proyek proyek lanjutan, dan lebih selektif dalam memenangkan berbagai proyek agar bisa segera melakukan produksi dan menjadi laba bagi perusahaan," pungkas Yuyus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: