Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penanganan Pandemi Covid-19 Harus Terus Ditingkatkan

Penanganan Pandemi Covid-19 Harus Terus Ditingkatkan Kredit Foto: BNPB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan dibuka secara bertahap atau dengan relaksasi. Namun, dengan syarat penambahan kasus harian berangsur menurun dalam 6 hari ke depan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, hal ini dapat tercapai dengan melihat perkembangan dalam 7 hari terakhir (15-21 Juli 2021) menunjukkan ke arah yang baik.

Baca Juga: Wapres Perintahkan Percepatan Realisasi Anggaran Covid-19

"Adanya perkembangan yang baik ini patut diapresiasi. Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah, dan seluruh pemerintah daerah yang bergerak cepat," ujarnya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (22/7/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih rincinya perkembangan dalam 7 hari terakhir, penambahan kasus harian mengalami penurunan dari angka tertinggi 56.757 kasus pada 15 Juli dan menurun hingga 33.772 kasus per hari pada 21 Juli atau turun sebesar 40%. Sejalan itu, angka kesembuhan menunjukkan peningkatan lebih dari 70%.

Sementara, persentase kasus aktif mulai menurun dalam 3 hari terakhir. Serta persentase tingkat keterisian tempat tidur atau bed of ratio (BOR) harian nasional juga konsisten menurun dalam 7 hari terakhir dari 76,26% menjadi 72,82%.

Meski demikian, perkembangan baik penanganan ini masih memerlukan perbaikan lagi. Seperti peningkatan angka testing (pemeriksaan), jumlah orang yang diperiksa menurun dalam 4 hari terakhir sehingga harus dikejar agar meningkat. "Karena makin tinggi testing, makin banyak kasus terdeteksi dan ditangani sejak dini," lanjutnya.

Hal lain, pada angka kematian pasien. Angka ini cenderung meningkat dalam 7 hari terakhir ini. Bahkan dalam 6 hari terakhir, angka kematian melebihi 1.000 orang per hari. Angka kematian tidak boleh ditoleransi karena di dalamnya ada nyawa dari keluarga, kerabat, kolega, dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan.

"Untuk itu, kasus positif yang turun, kesembuhan yang meningkat, harus diikuti angka kematian yang turun pula," pesan Wiku.

Selain itu, yang juga perlu diperhatikan adalah pada perkembangan peta zonasi risiko kabupaten/kota. Saat ini zona merah (risiko tinggi) sebanyak 180 kabupaten/kota. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sejak masa awal pandemi. Kabupaten/kota ini didominasi 3 provinsi di Pulau Jawa: Jawa Timur (33), Jawa Tengah (29), dan Jawa Barat (21).

Di samping itu, zona oranye (risiko sedang) sebanyak 281 kabupaten/kota, zona kuning (risiko rendah) sebanyak 52 kabupaten/kota, serta zona hijau tidak ada kasus baru 1 kabupaten/kota dan tidak terdampak 1 kabupaten/kota.

Untuk itu sebelum pembukaan PPKM Darurat bertahap, harus dipastikan upaya gotong royong dalam meningkatkan testing dan menurunkan angka kematian. Sementara, perkembangan baik dengan menurunnya angka pada kasus positif, kasus aktif dan BOR harian, serta meningkatnya angka kesembuhan harus dipertahankan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: