Dana PEN Belum Terserap dengan Baik, Ekonom Senior: Dianggarkan tapi Belum Dibutuhkan
Ekonom Senior, Aviliani, mengungkapkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun lalu tidak terserap dengan baik. Padahal saat itu sudah mengeluarkan obligasi besar. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi yang dilakukan Aviliani, PEN yang dulu dianggarkan belum dibutuhkan atau tidak cocok dengan kondisi yang sebenarnya.
“Padahal global sudah membaik, kalau global sudah membaik akan berdampak memburuk buat kita. Kita belum sempat membaik ikut memburuk lagi dan ini problem kedua jangka menengah. Apa yang dilakukan pemerintah banyak hal yang tidak berubah padahal kondisinya berubah,” ujarnya dalam diskusi Meneropong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2021 Imbas PPKM Darurat yang diselenggarakan Narasi Institute, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga: Sudah Ada Kebijakan Prokes dan Vaksin, Pengamat Pariwisata Minta Jangan Ada PPKM Lagi
Aviliani mengatakan selama ini sistem pengeluaran anggaran tidak ada perubahan. Sebab, dana PEN tidak dialokasikan kepada organisasi-organisasi yang menangani langsung Covid-19. Melainkan dana tersebut selama ini terlebih dahulu masuk ke departemen masing-masing kementerian sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mendistribusikan dan terlambat untuk dibelanjakan.
“PSBB kemarin dana tidak otomatis keluar, padahal pada saat PPKM pendapatannya rakyat banyak yang berkurang ini yang tidak disadari pemerintah,” katanya.
Karena itu, kata Aviliani, pemerintah kerap terlambat mendistribusikan anggaran menyebabkan terjadinya resistensi sosial. Aviliani menyarankan, sebelum kebijakan pengetatan diberlakukan sebaiknya pemerintah mulai merancang pendistribusian anggaran dengan tujuan dan sasaran yang tepat. Sehingga tidak terjadi keterlambatan daya serap dana PEN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: