Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan kembali pentingnya penguatan 3T (testing, tracing, treatment) dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19.
Dengan menguatkan 3T, pasien Covid-19 bisa segera ditangani dan mengurasi risiko penularan virus Covid-19.
Baca Juga: Pesan dr. Reisa untuk Melindungi Anak Indonesia di Masa Pandemi COVID-19
"Tidak semua orang memiliki kesehatan prima. Misalnya orang lanjut usia yang sudah punya penyakit menahun, apabila tanpa sengaja tertular oleh orang yang membawa virus bisa berakibat fatal," ujar Reisa dalam siaran pers virtual di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (23/7/2021).
Kemudian, Reisa menjelaskan kegiatan tracing atau melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 bisa mengetahui siapa saja yang tertular ataupun tidak tertular.
Lebih lanjut, ia memaparkan pasien yang terkonfimasi positif setelah melakukan testing bisa segera ditentukan upaya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien terkait.
"Treatment atau perawatan bagi yang terkonfirmasi positif setelah melakukan testing dan tracing bisa segera kita periksa untuk memutuskan apakah disarankan isolasi mandiri, dirujuk ke isolasi terpusat punya pemerintah, atau bagi yang punya penyakit penyerta yang berbahaya dirujuk segera di rumah sakit rujukan agar dapat perawatan intensif," terangnya.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu menyampaikan hingga sejauh ini sudah terdapat hampir 1000 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia dan hampir 125 ribu tempat tidur untuk pasien Covid-19.
"Upaya pemerintah ini semoga membuat pasien sembuh makin banyak. Kemarin kasus sembuh kita 36.370, naik dari hari sebelumnya yang berjumlah 32.887," kata Reisa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq