Untuk menentukan apakah PPKM di satu wilayah harus diperpanjang atau tidak, ada beberapa hal yang harus diamati. Misalnya, bagaimana hasil pembatasan mobilitas yang dilakukan, diikuti kepatuhan masyarakatnya dalam menerapkan prokes.
Hal senada dikatakan Epidemiolog Universitas Indonesia, Ede Darmawan. Dia menolak PPKM dilonggarkan. Karena jumlah kasus masih tinggi, sedangkan tracing rendah. “Tidak cocok pelonggaran. Tracing rendah, faskes belum bagus, dan kematian masih tinggi, tertinggi di dunia,” tukas Ede kepada Rakyat Merdeka, semalam.
Dia menyarankan, pemerintah mengedepankan keselamatan nyawa manusia. Sebab menahan kasus itu harus ditegakan dari hulu. “Kalau mengarah kepada aktivitas normal atau mengurangi risiko ekonomi, kita mesti siap-siap memperkuat terhindar dari penularan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan riset mingguannya menyatakan situasi penularan Corona di Indonesia sangat tinggi. Sehingga WHO masih menyarankan pembatasan ketat dilakukan untuk membendung tingginya tingkat penularan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: