Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Bicara Kekuatan Global China yang Bertanggung Jawab, Ini Maksudnya...

Amerika Bicara Kekuatan Global China yang Bertanggung Jawab, Ini Maksudnya... Kredit Foto: REUTERS/Jason Lee
Warta Ekonomi, Washington -

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman meminta China menjadi kekuatan global yang bertanggung jawab. Terlepas dari adanya perbedaan antara kedua negara, Sherman berharap Beijing dapat bekerja sama dengan Washington dalam menangani masalah dunia seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

“Ada beberapa hal yang muncul di atas perbedaan spesifik yang merupakan tanggung jawab global kekuatan besar,” kata Sherman seusai melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng di Tianjin pada Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Jelang Safari Politik ke India, Anak Buah Joe Biden Bawa Isu Afghanistan dan China

Xie turut mengungkapkan bahwa negaranya ingin mengesampingkan perbedaan dengan AS sambil mencari titik temu. Namun dia tak menampik bahwa hubungan bilateral kedua negara menghadapi tantangan besar. “Hal ini pada dasarnya karena orang-orang Amerika menganggap China sebagai musuh."

Menurutnya, AS kerap menyerang China dengan maksud mengalihkan fokus warganya dari masalah domestiknya.

“Seolah-olah ketika masalah dengan China membutuk, semua tantangan domestik dan eksternal AS akan hilang, kemudian Amerika akan menjadi hebat kembali. Seolah-olah AS tidak mempunyai apa pun untuk dibicarakan, kecuali tentang China,” ucap Xie.

Xie mendesak AS mengubah pola pikir keliru dan kebijakan berbahayanya. AS diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap Beijing, terutama yang terkait dengan isu hak asasi manusia (HAM).

Polemik Hong Kong, perselisihan soal status Taiwan, dan dugaan pelanggaran terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang adalah beberapa masalah yang kerap diusung AS untuk mengkritik China.

AS juga menentang klaim China atas Laut China Selatan yang dipersengketakan dengan beberapa negara Asia Tenggara. Washington rutin mengirim kapal perang ke wilayah perairan tersebut dengan dalih kebebasan navigasi. Beijing pun berulang kali mengecam tindakan itu karena dinilai provokatif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: