Kisah Perusahaan Raksasa: Swiss Re, Satu dari Sekian Asuransi Tertua yang Tetap Raih Cuan
Pada tahun 1987, dengan tujuan ini, sebuah perusahaan induk keuangan, Schweiz Allgemeine didirikan di Munich, di mana mh Bausparkasse AG, yang sebelumnya merupakan bagian dari Magdeburg Insurance Group, didirikan, sementara pada tahun 1988 Swiss Re mengakuisisi Harald Quant Group's 50 persen memegang di Augsburger Aktienbank. Pada saat yang sama Schweiz Allgemeine Direkt Versicherung AG dimulai di Augsburg untuk penjualan asuransi langsung ke klien.
Selama tahun 1990-an, Swiss Re terus melakukan akuisisi strategis, bersama dengan memfokuskan kembali upaya intinya pada reasuransi. Pada tahun 1991, saham mayoritas di ELIVA Swiss Insurance Company diakuisisi. ELIVA kemudian mengambil alih bisnis asuransi Swiss dari Schweiz Allgemeine Versicherungs AG.
Pada tahun 1994, perusahaan mengalami reorganisasi yang menempatkan bisnis reasuransi di garis depan strateginya. Perusahaan mulai mendivestasikan bisnis asuransi langsungnya tahun itu. Pada tahun 1995, Swiss Re memperoleh peningkatan laba bersih sebesar 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian karena keberhasilan restrukturisasinya.
Selama tahun 1997, perusahaan mengambil kendali 100 persen dari Unione Italiana de Riassikurazione dan menamainya Swiss Re Italia. Kemudian, pada tahun 1998, perusahaan mengakuisisi Life Re Corp yang berbasis di Connecticut senilai 1,8 miliar dolar.
Selama akhir 1990-an, Swiss Re mulai memandang pasar perbankan investasi sebagai jalan pertumbuhan yang menguntungkan. Pada tahun 1999, perusahaan perbankan investasi Fox-Pitt, Kelton Group dibeli. Manajemen Swiss Re merasa bahwa untuk sukses di tahun-tahun mendatang, perusahaan reasuransi harus menawarkan layanan reasuransi dan perbankan investasi. Walter Kielholz--CEO perusahaan sejak 1997--mengklaim dalam artikel Asuransi Bisnis 1999 bahwa "sekuritisasi memperoleh momentum, memiliki akses ke investor, keahlian perdagangan, dll., akan menjadi faktor yang semakin penting untuk sukses dalam reasuransi."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: