Kisah Perusahaan Raksasa: Idemitsu Kosan, Migas Terbesar Kedua Jepang yang Lagi Merugi
Perusahaan terkaya Fortune Global 500 ke-236 tahun 2020 adalah Idemitsu Kosan Company Limited, dengan total pendapatan per tahun sebesar 48,89 miliar dolar AS. Pendapatannya naik cukup signifikan dari 2019 ke 2020 sebesar 39,3 persen.
Sementara itu, Idemitsu yang merupakan perusahaan minyak Jepang sepertinya kesulitan menjual produknya. Hal itu terlihat dari penjualannya yang merugi 128,7 persen atau -211 juta dolar. Asetnya yang tercatat oleh perusahaan tahun itu mencapai 35,96 miliar dolar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya memperoleh 26,11 miliar dolar.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: China Merchants Group, Induk Perusahaan dari Berbagai Bisnis Besar
Perusahaan yang beroperasi mulai dari kilang minyak, memproduksi, hingga menjual sejumlah produk olahan minyak nampaknya tidak memiliki tahun yang baik. Akan tetapi Idemitsmu masih bisa bersaing dengan puluhan perusahaan minyak dan gas (migas) lainnya dari seluruh dunia.
Kisahnya akan segera diulas dalam artikel perusahaan raksasa Warta Ekonomi pada Kamis (5/8/2021). Lebih lanjut, simak selengkapnya tulisan tersebut di bawah ini.
Sebagai salah satu perusahaan migas Jepang, Idemitsu sepertinya masih berada di peringkat kedua sebagai produsen minyak terbesar. Perusahaan ini telah lahir tahun 1911 sejak Nippon Sekiyu Co Ltd mendirikan Idemitsu Co. Pada tahun 1913, ia mulai menjual bahan bakar minyak untuk memancing perahu di pelabuhan Shimonoseki. Bisnis ini membuka peluang pemasaran secara nasional.
Idemitsu mempelajari efisiensi pembakaran bahan bakar dan mempromosikan konversi bahan bakar dari minyak parafin mahal, yakni minyak tanah ke minyak ringan mentah yang lebih murah. Pada tahun 1923, ia menjadi pelopor metode ritel dengan memperkenalkan kapal tanker kecil yang dilengkapi meteran bahan bakar, sehingga menggantikan distribusi bahan bakar kalengan untuk kapal penangkap ikan.
Setelah sukses pemasarannya di Jepang, ia memperluas kegiatan penjualannya ke Manchuria. Pada tahun 1914 ia mulai menjual pelumas ke South Manchuria Railroad Co Ltd, sebuah perusahaan kereta api nasional milik Jepang yang merupakan pusat rencana imperialistik Jepang untuk Tiongkok, dan ke pasar yang berkembang di timur laut Tiongkok.
Saat itu, pasokan pelumas ke China didominasi oleh perusahaan asing seperti Standard Oil, Royal Dutch/Shell group, melalui anak perusahaannya di Jepang, Asiatic Petroleum Company. Idemitsu & Co berusaha membuka pasar bagi perusahaan Jepang dengan menunjukkan kualitas dan harga barang-barangnya yang kompetitif. Pada tahun 1916, Idemitsu membuka cabang Dairen, bersaing dengan perusahaan asing besar, dan menjual pelumas, bahan bakar minyak, semen, abu vulkanik, dan peralatan mesin.
Untuk memastikan keamanan bisnisnya, ia memutuskan untuk melakukan diversifikasi di luar penjualan minyak menjadi transportasi dengan kapal tanker dengan kapal tanker minyak pertamanya, Nisshomaru, diluncurkan pada tahun 1938 penyulingan minyak melalui investasi di Kyushu Oil Refinery Co Ltd dan produk lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: