Sengit di Medan Perang Taliban, PBB Pertanyakan Afghanistan dan Seisinya
Situasi memaksa warga menghentikan aktivitas perekonomian. Toko-toko, termasuk pasar, tutup. “Perang berlanjut beberapa meter dari kantor gubernur dan Direktorat Keamanan Nasional,” kata warga Lashkar Gah.
Menurut keterangan warga lain di sana, pemerintah pusat telah mengumumkan pengerahan pasukan komando baru ke Lashkar Gah. Namun para personelnya belum terlihat.
Karena telah menjadi medan pertempuran, sebagian warga Lashkar Gah memutuskan meninggalkan rumah mereka dan mengungsi. Namun ada pula warga yang nekat bertahan.
Sebelumnya, para pejabat Afghanistan mengatakan, sebanyak 11 stasiun radio dan empat stasiun televisi di Lashkar Gah telah direbut Taliban.
“Teroris tidak ingin media mempublikasikan fakta dan mengekspose ketidakadilan mereka,” kata Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (3/8/2021).
Stasiun radio Sukon adalah salah satu yang direbut dan diduduki Taliban. “Kami menghentikan siaran kami dua hari lalu karena Taliban merebut gedung stasiun kami,” ungkap direktur radio Sukon, Sefatullah.
Jatuhnya Lashkar Gah ke tangan Taliban akan menjadi pukulan besar bagi Pemerintah Afghanistan. Sebab, mereka telah berjanji akan mempertahankan kota tersebut dengan segala cara.
Sejak Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya memutuskan hengkang dari Afghanistan, Taliban mulai melancarkan serangan untuk merebut dan menguasai kembali wilayah-wilayah di negara tersebut.
Ancam serangan
Kelompok Taliban mengancam akan melakukan lebih banyak serangan yang menargetkan para pemimpin Pemerintah Afghanistan. Ancaman disampaikan setelah mereka mengebom rumah Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Khan Mohammadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto