Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Sberbank, Perbankan Tertua dan Terbesar di Rusia

Kisah Perusahaan Raksasa: Sberbank, Perbankan Tertua dan Terbesar di Rusia Kredit Foto: TASS/Sergei Fadeichev

Dana pemerintah dikuras oleh proyek-proyek dan perusahaan militer yang tidak efisien, sehingga tidak ada reformasi yang mampu secara signifikan merangsang ekonomi. Tahun 1970 hingga 1985 adalah periode stagnasi ekonomi, dan tabungan pribadi juga mengalami stagnasi.

Pada pertengahan 1980-an, Mikhail Gorbachev meluncurkan program "perestroika," atau restrukturisasi, dan "glasnost," atau keterbukaan. Deposito di lembaga tabungan mulai meningkat dan reorganisasi besar-besaran dari sistem perbankan dilaksanakan pada tahun 1988.

Pada tahun 1990, ketika Uni Soviet runtuh, Boris Yeltsin, presiden Republik Rusia, menyatakan Bank Tabungan Republik Rusia (satu unit Sberbank) sebagai milik republik. Bank ini diorganisir sebagai perusahaan saham gabungan yang terdiri dari sekitar 76 bank regional, masing-masing dengan cara operasinya sendiri.

Sberbank yang baru diprivatisasi adalah entitas yang luas dengan lebih dari 40.000 cabang dan hampir 90 persen tabungan rumah tangga. Sberbank dibebani dengan beberapa operasi yang tidak menguntungkan, seperti pemrosesan pembayaran untuk utilitas publik dan operasi cabang di provinsi yang tidak dilayani oleh bank lain.

Sementara itu, Sberbank memodernisasi dan menambahkan layanan. Ini menandatangani kesepakatan dengan Hewlett Packard (HP) dan Unisys pada tahun 1994 untuk komputerisasi semua cabang dan menerapkan sistem kliring pusat. ATM pertamanya dibuka tahun itu di bandara Sheremetyevo Moskow.

Sberbank menjadi bank komersial universal dan memperluas layanan kepada klien korporat sambil mempertahankan fokus khusus pada perbankan ritel. Pada saat itu, Sberbank banyak berinvestasi dalam obligasi negara, atau GKO, memegang sekitar 50 persen dari mereka. Laba Sberbank tahun 1996 diperkirakan mencapai $2,7 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: