Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Evakuasi Staf Kedubes di Afghanistan, Biden Kirim 3.000 Tentara Tanpa Ragu

Evakuasi Staf Kedubes di Afghanistan, Biden Kirim 3.000 Tentara Tanpa Ragu Kredit Foto: Instagram/Joe Biden
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Joe Biden akan mengerahkan 3.000 tentara ke Afghanistan untuk memfasilitasi penarikan para pegawai di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul. 

Pasukan, yang akan terdiri dari tiga batalyon infanteri secara total dari Marinir dan Angkatan Darat, akan dikerahkan ke Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dalam waktu 24 hingga 48 jam, kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

Baca Juga: Ratusan Tentara Inggris dalam Waktu Dekat Evakuasi Warganya dari Afghanistan

“Ini adalah misi yang terfokus sangat sempit untuk menjaga pengurangan personel sipil secara tertib dari Afghanistan,” kata Kirby, dikutip laman CNBC, Jumat (13/8/2021).

Selain itu, brigade infanteri AS akan ditempatkan di Kuwait jika diperlukan di Afghanistan untuk membantu mengamankan bandara.

Sementara itu, unit gabungan dari Angkatan Darat dan Angkatan Udara, yang terdiri dari 1.000 personel, akan dikerahkan ke Qatar untuk membantu memproses visa imigran khusus bagi warga negara Afghanistan yang membantu pasukan AS dan NATO selama perang.

Kirby mengatakan bahwa meskipun masuknya pasukan sementara ke Afghanistan, AS mengharapkan untuk sepenuhnya menarik semua pasukan pada 31 Agustus.

Kedutaan Besar AS di Kabul mendesak orang Amerika lagi pada Kamis untuk segera meninggalkan Afghanistan, memperingatkan bahwa kemampuannya untuk membantu warga "sangat terbatas" karena kondisi keamanan yang memburuk dan pengurangan staf.

“Mengingat situasi keamanan yang berkembang, kami berharap untuk menarik kehadiran diplomatik inti di Afghanistan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Kamis.

Price menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani serta mitra NATO tentang gerakan pasukan baru pada Kamis pagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: