Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lantangkan Suara, China Kritik Barat: Kebijakan Hidup Bersama Covid-19 Itu Salah

Lantangkan Suara, China Kritik Barat: Kebijakan Hidup Bersama Covid-19 Itu Salah Warga berjalan di area wisata yang mengelilingi Danau Houhai saat liburan Hari Nasional China di Beijing, China, Jumat (2/10/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter

Dr Zhang sebelumnya dikenal sebagai pakar yang mendukung kebijakan 'lockdown' ketat selama pandemi.

Tapi kini dengan pandangan barunya soal "hidup bersama virus", yang juga sudah diterima di banyak negara, menimbulkan reaksi negatif dari Pemerintah China.

China ingin 'menang perang' melawan virus

Mantan menteri kesehatan China, yang mungkin sudah mendapat izin dari Pemerintah China,  menggunakan tajuk rencana harian resmi pemerintah People's Daily bulan ini untuk menentang pendapat Dr Zhang.

Tanpa menyebut nama dokter Zhang, mantan menteri Gao Qiang menulis "Beberapa pakar di China menilai  pendekatan yang dilakukan Inggris, Amerika Serikat dan beberapa negara lain untuk 'hidup berdampingan dengan virus' menjanjikan 'keterbukaan' sementara pendekatan karantina China membatasi."

Dia mengatakan negara-negara Barat "yang mencabut atau melonggarkan" aturan 'lockdown 'menunjukkan dominasi dan pengaruh mereka.

Gao mengatakan keputusan tersebut dibuat tanpa mempertimbangkan faktor kesehatan warga.

"Ini adalah keputusan salah saat mencegah epidemi yang disebabkan karena buruknya sistem politik di Inggris, Amerika Serikat dan negara lain," tulisnya.

"Ini juga hasil dari pendekatan yang mementingkan hak individu."

Gao juga memberikan gambaran adanya perang antara virus dan kemanusiaan, dengan mengatakan China tidak melihat jika vaksinasi akan cukup untuk memenangkan perang.

Dr Zhang bukanlah satu-satunya suara yang menyarankan agar China melonggarkan dan keluar dari pembatasa aturan terkait COVID-19.

Mantan pakar penanggulangan penyakit Feng Zijian mengatakan minggu lalu jika China bisa kembali ke kehidupan normal ketika tingkat vaksinasi dicapai pada titik tertentu.

Komentarnya kemudian menghilang dari internet.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: