Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disimak! China dan Rusia Bakal Semakin Dekat dengan Pengakuan Taliban di Afghanistan

Disimak! China dan Rusia Bakal Semakin Dekat dengan Pengakuan Taliban di Afghanistan Dalam file foto yang diambil pada Selasa, 28 Mei 2019, utusan presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov, kiri, berbicara dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin politik kelompok Taliban, ketiga kiri, Sher Mohammad Abbas Stanikzai, kepala negosiator Taliban, kanan ketiga, dan anggota delegasi Taliban lainnya sebelum pembicaraan mereka di Moskow, Rusia. Moskow mengharapkan Taliban untuk memenuhi janjinya untuk tidak mengancam Rusia atau sekutunya di Asia Tengah, Zamir Kabulov, utusan Kremlin untuk Afghanistan mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu 14 Juli 2021. Zamir Kabulov, yang bertemu dengan delegasi Taliban yang mengunjungi Moskow pekan lalu, menyuarakan keyakinan bahwa Taliban akan fokus untuk mengamankan keuntungan mereka di Afghanistan dan tidak akan mencoba untuk menantang negara-negara di kawasan itu. | Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlanichenko
Warta Ekonomi, Beijing -

China dan Rusia diperkirakan akan mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sebab, dua negara itu masih mempertahankan kedutaan besarnya di Kabul sementara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mengevakuasi staf kedutaan dari Afghanistan.

South China Morning Post, melaporkan China dan Rusia tidak berencana meninggalkan Afghanistan karena kedutaan mereka tetap buka. Pada Selasa (17/8/2021), Middle East Monitor melaporkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan Beijing menghormati keinginan dan pilihan rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Lampu Hijau Pengakuan Rusia pada Taliban di Afghanistan Masih Tertunda karena...

Ia menambahkan China berharap Taliban akan mengelola pemerintahan dengan terbuka dan inklusif. Sementara itu, perwakilan khusus Rusia untuk Afghanistan mengatakan negara itu sudah menghubungi pihak berwenang Taliban.

"Mereka sedang berbicara di Kabul, saat ini semua kontak dilakukan di sana, kedutaan sedang menanganinya," kata diplomat Rusia, Zamir Kabulov.

Dalam pernyataannya, Taliban mengatakan mereka menjamin keamanan semua kedutaan besar, pusat diplomasi, institusi, tempat, dan warga asing. Rusia dan China menjaga hubungan diplomatik dengan Taliban selama beberapa tahun.

Dengan menggunakan sistem komando dan kendali gabungan mereka juga melakukan latihan militer yang berlangsung selama satu pekan.

Enam puluh lima negara mengeluarkan pernyataan gabungan meminta Taliban menjamin keamanan warga asing dan Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu. Pasukan AS sudah melaporkan korban jiwa dalam proses evakuasi yang kacau di bandara Kabul.

Setelah gagal mencapai kesepakatan dengan perundingan damai dengan Taliban, Presiden Ashraf Ghani lari ke Tajikistan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: