Menelusuri Sejarah Taliban: Perang Soviet-Amerika dan Pergerakan Santri Islam Puritan
Karena inisiasi perang saudara yang tiba-tiba, departemen pemerintah yang bekerja, unit polisi atau sistem keadilan dan akuntabilitas untuk Negara Islam Afghanistan yang baru dibentuk tidak punya waktu untuk terbentuk.
Pedesaan di Afghanistan utara, yang sebagian berada di bawah kendali Menteri Pertahanan Massoud, tetap tenang dan beberapa rekonstruksi berlangsung. Kota Herat di bawah kekuasaan sekutu ISIS Ismail Khan juga relatif tenang.
Sementara itu, Afghanistan selatan tidak berada di bawah kendali milisi yang didukung asing maupun pemerintah di Kabul, tetapi diperintah oleh para pemimpin lokal seperti Gul Agha Sherzai dan milisi mereka. Taliban pertama kali muncul di tempat kejadian pada Agustus 1994, mengumumkan untuk membebaskan Afghanistan dari kepemimpinan korup para panglima perangnya saat ini, dan membangun masyarakat Islam yang murni.
Gejolak politik dan militer di wilayah Afghanistan memunculkan Taliban dari daerah Pashtun di Afghanistan timur dan selatan yang dididik di sekolah sekolah Islam tradisional di Pakistan. Ada juga mahasiswa Tajik dan Uzbekistan, yang membedakan mereka dari kelompok mujahidin yang lebih etnis-sentris "yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan kesuksesan Taliban yang cepat."
Mengutip laporan Center for International Security and Cooperation (CISAC), Mullah Omar pada September 1994 di kota kelahirannya Kandahar dengan 50 siswa mendirikan kelompok tersebut. Omar sejak tahun 1992 belajar di madrasah Sang-i-Hisar di Maiwand (Provinsi Kandahar utara). Dia tidak senang karena hukum Islam tidak diterapkan di Afghanistan setelah kekuasaan komunis digulingkan, dan sekarang dengan kelompoknya berjanji untuk membersihkan Afghanistan dari panglima perang dan penjahat.
Dalam upaya untuk membantu pemberontakan anti-Soviet, pemerintah AS diam-diam menyediakan buku sekolah yang mempromosikan ajaran Islam militan dan menyertakan gambar senjata dan tentara dalam upaya untuk menanamkan kebencian pada penjajah asing pada anak-anak.
Crews menjelaskan situasi Perang Dingin AS dan Soviet yang kian meruncing. Taliban, kata dia, terus dipertajam dengan cara dibantu secara ekonomi dan pendidikan.
“Ini benar-benar dimulai pada musim panas 1979 ketika Amerika Serikat mulai mengirim bantuan kepada kelompok-kelompok yang muncul ini yang mengklaim bahwa mereka berperang atas nama Islam. Mereka terlibat dalam apa yang mereka sebut jihad. Jadi mereka menyebut diri mereka mujahidin. Kekuatan mereka kemudian menyebabkan Moskow panik sebagian. Dan kemudian kita melihat invasi Soviet pada bulan Desember 1979, dan mereka berhasil menghentikan Tentara Merah dengan dukungan penting dari Amerika Serikat dan terutama operasi rahasia CIA," terang Crew.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: