Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menelusuri Sejarah Taliban: Perang Soviet-Amerika dan Pergerakan Santri Islam Puritan

Menelusuri Sejarah Taliban: Perang Soviet-Amerika dan Pergerakan Santri Islam Puritan Kredit Foto: AP Photo/Zabi Karimi

Crew melanjutkan, "Tentara Merah (Soviet) merasa bingung dengan taktik gerilya mujahidin. Tetapi ketika Soviet mundur pada tahun 1989, berbagai partai mujahidin bekerja sama, tetapi mereka tidak pernah membentuk satu kesatuan yang kohesif. Jadi mereka mempertahankan persaingan internal. Mereka melakukan banyak pertempuran melawan satu sama lain. Jadi saat Soviet mulai mundur, ada panggung untuk pertarungan potensial di antara mujahidin. Tetapi mereka berhasil memisahkan koalisi sementara. Sebagai koalisi, (mujahidin) merebut kekuasaan pada tahun 1992 di Kabul dan mendeklarasikan sebuah negara Islam.”

Taliban menggunakan buku teks Amerika tetapi mencoret wajah manusia sesuai dengan interpretasi fundamentalis yang ketat. Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat memberikan jutaan dolar kepada Universitas Nebraska di Omaha pada 1980-an untuk mengembangkan dan menerbitkan buku teks dalam bahasa lokal.

AP21227602421186-1000x667.jpg

Taliban awal dimotivasi oleh penderitaan di antara orang-orang Afghanistan, yang mereka yakini akibat perebutan kekuasaan antara kelompok-kelompok Afghanistan yang tidak mengikuti kode moral Islam. Di sekolah-sekolah agama mereka telah diajari keyakinan akan hukum Islam yang ketat.

Sementara itu, tentang apa yang menyebabkan Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan pada 1996, sejarawan Universitas Stanford itu menjelaskan, “Di dalam negeri, koalisi, partai-partai mujahidin terbukti tidak dapat dipertahankan. Mereka memiliki persaingan pribadi yang mendalam di antara mereka sendiri. Mereka menghancurkan sebagian besar Kabul dalam proses perang saudara. Penduduk lokal di mana-mana menderita di bawah pemerintahan yang rakus dari berbagai jenis komandan militer."

"Jadi di lingkungan ini, sekelompok mujahidin muda di selatan di Kandahar muncul sekitar tahun 1994 mengklaim bahwa mereka dalam mode Robin Hood akan memulihkan keadilan. Mereka akan berjuang di pihak yang tertindas. Dan mereka memiliki visi yang diambil dari jihad, semacam moralitas Islam. Dan mereka mulai menyebut diri mereka sendiri, mereka mengadopsi gelar kesopanan pada diri mereka sendiri, pada dasarnya mahasiswa atau pelajar Islam, Taliban," tambahnya.

Pada bulan September 1995 mereka merebut provinsi Herat, berbatasan dengan Iran, dan tepat satu tahun kemudian mereka merebut ibukota Afghanistan, Kabul, menggulingkan rezim Presiden Burhanuddin Rabbani - salah satu bapak pendiri mujahidin Afghanistan yang menentang pendudukan Soviet.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: