Gandeng Pemuka Panjshir, Wapres Afghanistan dan Kelompok Anti-Taliban Satukan Kekuatan
Wakil Presiden Afganistan, Amrullah Saleh, dikabarkan menggandeng pemuka Panjshir, Ahmad Massoud, putra mendiang komandan perang Ahmad Shah Massoud. Keduanya kini memobilisasi gerilayawan tribal dan sisa pasukan elit militer Afganistan.
Menurut laporan yang belum terkonfirmasi, oposisi anti-Taliban pada Rabu (18/8) mulai berekspansi keluar dari Lembah Panjshir dan menduduki distrik Charikar, tak jauh dari Bagram, bekas pangkalan militer AS di utara Kabul.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Mujahidin dan Taliban: dari Perang Soviet hingga Perjuangan Afghanistan
Berbagai media mengabarkan, kelompok minoritas Hazara juga mulai berdatangan ke lembah Panjshir untuk mencari perlindungan.
"Saya tidak akan mengecewakan jutaan orang yang masih mau mendengar saya. Saya tidak akan pernah hidup di bawah satu langit dengan Taliban. Tidak Akan,” tulis Amrullah Saleh via Twitter pada Minggu (15/8/2021), jelang jatuhnya ibu kota Kabul ke tangan Taliban.
Lembah Panjshir yang diapit menara batu khas pegunungan Hindu Kush punya reputasi anker sebagai benteng alam yang tidak bisa ditembus. Kondisi geografisnya membuat seisi lembah mudah dipertahankan dengan jumlah pasukan yang kecil.
Kawasan etnis Tajik yang berjarak 100km dari ibu kota Kabul itu dulu melindungi Mujahiddin Afganistan dari gempuran Uni Sovyet pada dekade 1970an, dan kini dijadikan markas baru sisa koalisi anti-Taliban.
Bahkan selama era Republik Islam Afganistan, kawasan ini diakui sebagai yang paling aman, di mana warga asing bisa berkegiatan di luar tanpa dikawal pasukan bersenjata.
"Kami tidak akan membiarkan Taliban memasuki Panjshir, dan akan melawan dengan semua daya dan upaya," kata seorang warga lokal kepada AFP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: