Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Kisah Menegangkan Awak Pesawat Skadron Udara 17 Evakuasi WNI dari Afghanistan

Ini Kisah Menegangkan Awak Pesawat Skadron Udara 17 Evakuasi WNI dari Afghanistan Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Perjalanan menuju Islamabad menempuh waktu penerbangan selama 17 Jam, melewati Banda Aceh, Colombo (Srilanka), Karachi (Pakistan), hingga akhirnya mendarat di Islamabad (Pakistan) pada pukul 15.13 UTC atau pukul 20.13 waktu Islamabad.

Setelah mendarat di Islamabad, diputuskan untuk menginap sembari memantau perkembangan situasi di Bandara Hamid Kanzai International, Kabul, Afghanistan, sebelum melaksanakan proses evakuasi WNI di sana.

Baca Juga: JK Bilang Musuh Taliban Sebenarnya Bukan Afghanistan, Gak Tanggung, Dibongkar Semua Deh!

Selama di Islamabad, seluruh awak pesawat terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di sekitar landasan di Bandara Hamid Kanzai International, Kabul. Terutama, eskalasi kerumunan massa yang dapat mengganggu jalannya pendaratan di sana.

"Hambatan yang dihadapi terutama adalah data-data terkini dari landasan Bandara Hamid Kanzai International, serta kondisi sekitar landasan yang tidak menentu," bebernya.

Eskalasi kerumunan massa terjadi ketika awak pesawat sudah sampai di Islamabad, Kemenlu memutuskan menunda penjemputan selama 1-2 hari.

Setelah mendapatkan data-data lengkap tentang kondisi Bandara Hamid Kanzai International bisa didarati, diputuskan pesawat terbang dari Islamabad pada Jumat (20/8) dini hari. 

"Keputusan ini diambil, dengan harapan kondisi bandara sepi dan tidak ada eskalasi massa," ungkap Mayor Mulyo.

Pesawat Boeing 737-400 pun lepas landas dari Islamabad pada pukul 04.33 dini hari waktu setempat menuju Bandara Hamid Kanzai International, Kabul.

Tapi rupanya ada lagi tantangan lain yang dihadapi para awak pesawat. Yakni, kondisi bandara Bandara Hamid Kanzai International yang dikelilingi pegunungan dan banyaknya fasilitas bandara yang tidak berfungsi secara optimal.

"Kota dikelilingi pegunungan dengan elevasi runway 5.877 feet di atas permukaan laut, ditambah fasilitas nav aid bandara (ILS, VOR), night facilities dan air traffic service yang tidak berfungsi maksimal, mengakibatkan awak pesawat menghadapi tantangan yang sangat berat saat approach ke Bandara Hamid Kanzai International," urainya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: