Veteran Perang Amerika Ketahuan Gunakan Intel hingga Citra Satelit buat Dapatkan Informasi Ini
Warga Afghanistan yang memiliki hubungan langsung atau keluarga dengan pasukan AS "akan dilenyapkan" oleh Taliban, saudara dari seorang penerjemah sebelumnya mengatakan kepada Fox News.
"Jika Anda memiliki dokumen bahasa Inggris di pos pemeriksaan itu, mereka mengambil dokumen itu," kata Zeller kepada Fox News. "Dan mereka mencatat bahwa Anda sekarang ada di daftar mereka."
Segera setelah Zeller bergabung dengan Fox News melalui panggilan Zoom, dia meminta untuk menunda wawancara dan mulai mengetuk teleponnya. Dia meminta maaf dan mengatakan dia membantu seseorang "menjauh dari Taliban."
"Saya menghabiskan sebagian besar waktu malam saya untuk mengirim SMS dengan orang Afghanistan, memberi tahu mereka 'tidak, ini adalah gerbang yang sekarang harus Anda coba dan capai. Oh, di sinilah pos pemeriksaan Taliban ini, Anda harus mengambil jalan ini untuk benar-benar berkeliling. mereka,'" kata Zeller.
Tetapi perjuangan warga Afghanistan terus berlanjut bahkan setelah mereka berhasil melewati Taliban dan masuk ke bandara.
"Jika Anda mendapatkan orang yang sampai di sana, mereka harus bersiap untuk menunggu hingga sembilan, 10 jam, dalam kondisi yang sangat panas, lembab, tanpa air, tanpa makanan, tanpa kamar mandi," kata Zeller kepada Fox News. "Hanya kondisi terburuk yang bisa Anda pikirkan."
“Karena di atas itu, Taliban menembak tanpa pandang bulu ke kerumunan dan di atas kepala semua orang,” lanjutnya. "Ini hanya kekacauan total dan lengkap."
Zeller menggambarkan satu contoh di mana dia berhasil mendapatkan seorang warga AS melalui gerbang di bandara Kabul setelah berbicara dengan seorang Marinir melalui telepon pengeras suara.
"Sisa keluarganya ada di belakangnya," kata Zeller kepada Fox News. "Mereka belum menjadi warga negara AS, dan mereka tidak diizinkan masuk."
"Dia harus membuat keputusan yang memilukan untuk meninggalkan keluarganya," lanjutnya. "Itu dimainkan berulang-ulang."
"Saya punya teman yang memberi tahu saya bahwa mereka benar-benar memiliki warga AS yang berdiri di kerumunan sambil melambaikan paspor biru mereka sambil berteriak 'Saya warga negara AS', dan Marinir tidak bisa datang menjemput mereka," kata Zeller.
Zeller mengatakan AS memiliki tanggung jawab untuk mengevakuasi penerjemah Afghanistan.
Jika mereka tidak dievakuasi sekarang, maka "mereka akan mati, dan kami akan menyesal seumur hidup kami karena telah mengecewakan mereka," kata Zeller kepada Fox News.
Dia menjelaskan betapa pentingnya mereka bagi pasukan AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: