Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPKM Level Hingga Akhir Agustus, Pemerintah Minta Dioptimalkan Uji Coba SOP untuk Industri Esensial

PPKM Level Hingga Akhir Agustus, Pemerintah Minta Dioptimalkan Uji Coba SOP untuk Industri Esensial Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama pemberlakukan kebijakan PPKM Level hingga akhir Agustus, pemerintah meminta agar memanfaatkan waktu tersebut untuk memaksimalkan uji coba SOP untuk industri esensial agar dapat beroperasi 100 persen dengan minimal 2 shift dan peningkatan kapasitas mal menjadi 50 persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, uji coba prokes yang dilakukan pada 10-17 Agustus dinilainya berjalan baik. Uji prokes tersebut dilakukan di 4 kota besar, Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Semarang, dengan pembukaan mal dengan kapasitas 25 persen.

Baca Juga: Level PPKM di Beberapa Daerah Turun, Menkominfo Minta Masyarakat Tetap Optimis dan Waspada

"Hasilnya, checking ini bisa menemukan hampir 130 orang yang ternyata positif dan Anda bayangkan mereka jalan-jalan kalau tidak ada check ini bisa menularkan. Orang itu akan kita ambil dan kita dorong masuk ke isoter," ujarnya dalam dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakornas) ke-31 APINDO bertajuk Upaya Bersama Memutus Pandemi Covid-19 dan Membangkitkan Ekonomi, Selasa (24/8/2021).

Jumlah tersebut ditemukan dengan menggunakan aplikasi Silacak yang disediakan di pusat perbelanjaan dengan menampilkan hasil berdasarkan warna. Hasilnya, warna kuning dengan kategori vaksinasi minimal 1 kali, dalam kondisi sehat, tidak ada kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 491 ribu pengunjung.

Sementara, warna hijau dengan kategori vaksinasi lengkap, dalam kondisi sehat, tidak ada kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 523 ribu pengunjung. Adapun warna merah dengan kategori belum vaksin, kondisi tidak sehat, kasus Covid-19 atau melakukan kontak erat sebanyak 619 ribu pengunjung yang tidak diperbolehkan masuk pusat perbelanjaan.

Tracing yang dilakukan oleh Silacak tersebut nantinya akan terintegrasikan dengan hasil PCR dan antigen di laboratorium, aplikasi PeduliLindungi, dan ketersediaan BOR shelter karantina dan isolasi yang ditangani oleh Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.

"Saya mohon bantuan teman-teman untuk disiplin. Kalau tidak disiplin, kita juga yang menjadi korbannya karena pasti akan kita (pemerintah) tutup lagi dan itu pasti costly. Saya mohon untuk menyampaikan agar kita jangan bermain-main. Tidak bisa dibohongi karena virus ini menyerang siapa saja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: