Urusan Mural Nggak Kelar-kelar, Pembuatnya Diburu Polisi, Satu Dihapus Lainnya Muncul Lagi...
“Sesuai dengan apa yang disampaikan Kabareskrim, kami tidak represif. Kami hargai ekspresi masyarakat dalam memberikan jiwanya yang dituangkan dalam suatu bentuk karya seni,” jelas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Meskipun pembuat mural belum ada yang ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian, namun responsif kepolisian ini membikin geram kelompok seniman di Yogyakarta. Di Kota Gudek itu, gerakan yang menamakan diri Gejayan Memanggil sampai menggelar lomba mural. Pemenangnya adalah mural yang paling cepat dihapus kepolisian.
Di dunia maya, urusan mural kembali jadi perbincangan yang serius. Netizen pun heran, kenapa urusan mural tidak kelar-kelar. “Di antara sekian banyak permasalahan di masa pandemi, kok yang terlihat bertahan belakangan ini cuma urusan mural,” cuit @tukangjawab, kebingungan. “Kebebasan bersuara dibungkam. Mural menjamur di mana-mana,” timpal @Zahra_02_.
“Mural adalah satu-satunya cara menyampaikan suara dan keluhan masyarakat, setelah DPR hanyut dalam kenikmatan diatas penderitaan rakyat !” kata @pasadenasI. “Semakin di larang semakin bertambah,” timpal @RyS_354. “Ini akibat DPR tidak berfungsi sebagai mana mustinya,” sambung @CumanSimpatisan.
“Ini yang lebai siapa sih? Urusan mural jadi panjang,” tambah @david_a_sagita. “Razia mural lebih seru,” sambar @fomo_ricks.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: