Seperti diketahui, wacana PAN mendapatkan posisi menteri jika ada reshuffle kabinet santer terdengar. Pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing menganalogikan, tidak ada makan siang gratis dalam politik. Termasuk, dukungan PAN untuk Jokowi.
“Besar sekali kemungkinan PAN akan masuk di sisa kabinet Jokowi-Ma’ruf. Berkaca kepada konsep politik kekuasaan itu, saya berbuat apa dan dapat apa,” ujar Emrus kepada Rakyat Merdeka.
Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) ini menduga, akan terjadi perombakan kabinet, tepatnya setelah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) disahkan. “PAN akan berada di jajaran kabinet, dapat satu kursi di kabinet seperti periode pertama,” ungkapnya.
Baca Juga: PAN Sahabatan dengan Koalisi Jokowi, PKS Teguh Tetap Oposisi
Untuk diketahui, beredar wacana PAN akan mendapatkan jatah kursi menteri antara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang kini dipegang Prof Muhadjir Effendi, atau Menteri Perhubungan yang sedang dipimpin Budi Karya Sumadi.
Namun Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menepis asumsi partainya gabung ke Pemerintah karena posisi jabatan menteri. Baginya, ini adalah ikhtiar partainya dalam membantu rakyat melawan pandemi Covid-19. “Hukumnya fardhu ain alias wajib membantu rakyat saat ini,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka.
Diungkapkan, ketika PAN diundang Presiden Jokowi melakukan rapat koalisi parpol pendukung Pemerintah beberapa waktu lalu, ditegaskannya, tidak ada pembahasan soal kabinet. Karena urusan jabatan menteri itu adalah hak preogratif Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti