Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Ngamuk-ngamuk Tahu Amerika Permainkan Penyelidikan Corona: Abaikan Sains dan Fakta

China Ngamuk-ngamuk Tahu Amerika Permainkan Penyelidikan Corona: Abaikan Sains dan Fakta Bendera China dan AS berkibar di luar gedung perusahaan Amerika di Beijing, China, 21 Jan 2021. | Kredit Foto: China Daily
Warta Ekonomi, Beijing -

China dengan tegas menentang laporan tentang asal-usul COVID-19 oleh komunitas intelijen Amerika Serikat dan telah mengajukan pernyataan tegas kepada pihak AS, kata Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu pada Sabtu (28/8/2021).

"Ini adalah laporan bohong yang dibuat untuk tujuan politik. Tidak ada dasar ilmiah atau kredibilitas di dalamnya," kata Ma, dikutip laman CGTN.

Baca Juga: China Berang ke AS: Setop Manipulasi Politik Investigasi Virus Corona!

"Kami telah menekankan pada beberapa kesempatan bahwa penelusuran asal-usul COVID-19 adalah masalah sains yang kompleks. Ini harus dan hanya dapat dilakukan oleh para ilmuwan di seluruh dunia melalui penelitian bersama."

"AS, bagaimanapun, mengabaikan sains dan fakta. Sebaliknya, AS terobsesi dengan manipulasi politik dan penelusuran asal-usul oleh komunitas intelijen," kata Ma.

Tanpa memberikan bukti apa pun, AS telah membuat cerita demi cerita untuk mencemarkan nama baik dan menuduh China, lanjutnya, menambahkan bahwa tujuannya adalah menggunakan penelusuran asal untuk mengalihkan kesalahan ke China dan menyebarkan virus politik.

"AS menuduh China tidak transparan atau kooperatif dalam penelusuran asal. Ini omong kosong belaka. China sangat mementingkan kerja sama ilmiah internasional tentang penelusuran asal, dan telah mengambil bagian aktif dalam kerja sama semacam itu," paparnya.

"Bertindak atas prinsip-prinsip sains, keterbukaan, dan transparansi, kami telah dua kali mengundang pakar WHO ke China untuk menelusuri asal-usul penelitian," kata Ma.

Awal tahun ini, tim studi gabungan WHO-China yang terdiri dari pakar internasional dan China terkemuka melakukan misi penelitian 28 hari di China dan merilis laporan bersama yang berisi kesimpulan otoritatif, profesional, dan berbasis sains, katanya.

"Ini adalah dasar yang baik untuk kerja sama internasional dalam penelusuran asal. Kami telah mendukung upaya berbasis sains tentang penelusuran asal, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: