Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Ngamuk-ngamuk Tahu Amerika Permainkan Penyelidikan Corona: Abaikan Sains dan Fakta

China Ngamuk-ngamuk Tahu Amerika Permainkan Penyelidikan Corona: Abaikan Sains dan Fakta Kredit Foto: China Daily

Ma mengatakan sebenarnya AS yang tidak transparan, bertanggung jawab, dan kooperatif dalam masalah ini.

"AS telah menolak untuk menanggapi keraguan yang masuk akal dari komunitas internasional tentang biolab Fort Detrick dan lebih dari 200 pangkalan luar negeri untuk eksperimen biologis, mencoba untuk menutupi kebenaran dan menghindari tanggung jawab. Tanggung jawab ada di AS untuk memberikan dunia sebuah jawaban," Ma menjelaskan.

Upaya AS untuk mempolitisasi penelusuran asal tidak mendapat dukungan dan mendapat tentangan luas dari komunitas internasional, tegasnya.

Lebih dari 80 negara telah menulis surat kepada direktur jenderal WHO, mengeluarkan pernyataan, atau mengirim catatan diplomatik untuk menyuarakan keberatan mereka terhadap upaya politisasi dan menyerukan agar laporan bersama oleh tim studi bersama WHO-China ditegakkan.

Lebih dari 300 partai politik, organisasi sosial dan think tank dari lebih dari 100 negara dan wilayah telah mengajukan pernyataan bersama kepada Sekretariat WHO untuk menentang politisasi penelusuran asal, dan lebih dari 25 juta netizen China telah menandatangani surat terbuka yang meminta penyelidikan pangkalan Fort Detrick.

Ini adalah seruan rakyat untuk keadilan, kata Ma.

"Seperti kata pepatah Cina, alasan yang adil menarik banyak dukungan, sementara yang tidak adil hanya mendapat sedikit," katanya dan memperingatkan pihak AS bahwa mempolitisasi penelusuran asal tidak akan menghasilkan apa-apa.

"Kami mendesak AS untuk segera berhenti melakukan apa pun yang meracuni atmosfer untuk kerja sama internasional tentang penelusuran asal atau merusak solidaritas global melawan pandemi, dan kembali ke jalur yang benar penelusuran dan kerja sama asal berbasis sains dalam menghadapi pandemi," Ma menekankan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: