Saat Anda membuat video untuk kebutuhan bisnis Anda, baik itu video penjelasan produk, video pemasaran, video penjualan, video pembelajaran mikro, atau video pendek lainnya, maka tahap planning atau perencanaan sangatlah penting. Salah satu bagian terpenting dalam merancang video Anda adalah dengan membuat storyboard.
Jadi, Apa Itu Storyboard?
Storyboard adalah representasi dari visual yang ingin Anda buat dalam konten video tersebut, frame per frame.
Baca Juga: Apa Itu Advertorial?
Storyboard terdiri dari sejumlah kotak dengan ilustrasi atau gambar yang mewakili setiap frame, dengan catatan tentang apa yang terjadi dalam adegan tersebut dan apa yang dikatakan dalam naskah selama proses shooting berlangsung. Storyboard adalah road map saat membuat video.
Seperti halnya sebuah skrip, storyboard secara visual memandu Anda selama proses produksi berlangsung. Dengan merencanakan video sebelumnya, Anda akan tahu apa saja yang perlu Anda buat dan bagaimana cara membuatnya saat pembuatan konten video dimulai. Anda bisa mendapatkan feedback dari orang lain sejak awal dan membuat penyesuaian sederhana pada storyboard Anda, daripada membuat perubahan besar saat syuting nanti.
Untuk membuat storyboard yang bagus, Anda tidak perlu menjadi seniman visual. Storyboard dapat berupa apa saja, mulai dari sketsa kasar seperti buku komik, gambar tempel, hingga gambar yang dihasilkan oleh komputer.
Apa Saja Manfaat Dari Pembuatan Storyboard Bagi Bisnis?
Storyboard dapat membantu bisnis Anda untuk bisa:
1. Mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan: Meskipun skrip dapat membantu orang lain membuat konsep video Anda, sifat visual dari storyboard seringkali merupakan cara yang lebih efektif untuk menghidupkannya sebelum proses produksi. Membagikan storyboard Anda di awal proses akan memastikan kolaborator dan pembuat keputusan memahami visi Anda, sehingga membuat mereka tahu apa yang sedang Anda rencakan dan mendukung penuh proyek tersebut.
2. Merampingkan proses produksi: Membuat storyboard membuat Anda untuk mengerjakan banyak detail video, seperti gambar apa yang Anda inginkan, bagaimana urutan tiap frame pada video tersebut, alat peraga apa yang Anda butuhkan, dan lainnya. Storyboard mungkin juga membantu Anda menyadari bahwa Anda kehilangan inti dari perbincangan atau dialog dalam naskah tersebut, atau bahwa visual Anda tidak menyatu secara kohesif seperti yang Anda pikirkan. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah seperti ini akan mencegah upaya yang sia-sia di kemudian hari.
3. Menghemat waktu: Jauh lebih mudah dan lebih sedikit memakan waktu untuk membuat revisi pada storyboard daripada berbentuk video.
Tips Membuat Storyboard yang Baik
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda saat membuat storyboard konten video :
- Tunjukkan, jangan beri tahu. Gunakan papan cerita sebagai litmus test untuk menentukan apakah cerita Anda benar-benar divisualisasikan dengan benar.
- Buat lebih sinematik. Apakah video Anda menampilkan hal-hal seperti yang dilakukan di film? Apakah aktor, tempat, dan benda yang ditayangkan akan bergerak atau diam saja? Apakah kameranya akan bergerak? Ingatlah faktor-faktor ini dan gabungkan semuanya untuk membuat video sinematik yang menarik.
- Pastikan video tersebut logis dan koheren. Anda sedang membuat cerita, jadi video tersebut harus terlihat konsisten secara visual dari awal hingga akhir.
- Pilih tema. Jika Anda ingin membuat infografis video, tambahkan bagan dan grafik yang relevan.
Apa Saja Yang Harus Disertakan Dalam Storyboard?
Semua storyboard akan memberikan informasi yang sama, baik itu digambar oleh seniman atau diagram komputer. Storyboard harus bisa mencangkup tindakan, ucapan, dan efek utama di setiap frame untuk dapat mengomunikasikan dengan jelas bagaimana video akan muncul.
Berikut adalah elemen kunci yang harus disertakan dalam setiap storyboard:
1. Gambar yang diambil: Panel individual yang menampilkan gambar 2D untuk menunjukkan apa yang terjadi, seperti aksi dan karakter di seluruh video.
2. Nomor setiap shot: Nomor yang menunjukkan kapan shot akan muncul menurut daftar video shot.
3. Tindakan: Aktivitas utama yang terjadi pada setiap frame.
4. Dialog (atau narasi): Setiap dialog yang akan ditampilkan di sepanjang video.
4. FX: Detail teknis yang menjelaskan bagaimana setiap shot dibuat dalam produksi dan pascaproduksi (mis. aspect ratio, sudut kamera, pergerakan kamera, jenis shot, efek suara, atau efek khusus)
Storyboard yang lengkap memiliki semua informasi yang diperlukan untuk menggambarkan bagaimana video Anda yang sudah selesai akan muncul. Tinjau kembali gambar dan catatan pada setiap pengambilan gambar, sehingga Anda dan tim Anda dapat bertukar pikiran tentang bagaimana video Anda harus disesuaikan dan sumber daya apa yang Anda perlukan dalam proses produksi berlangsung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: