Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Capital Inflow Naik Rp3,96 Triliun di Awal September 2021

Alhamdulillah, Capital Inflow Naik Rp3,96 Triliun di Awal September 2021 Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019). Nilai tukar (kurs) Dolar Amerika Serikat melemah terhadap Rupiah menjadi Rp13.920 per Dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp14.008 per Dolar Amerika Serikat. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki pekan pertama September 2021, aliran dana asing kembali membanjiri Tanah Air. Sebelumnya pada pekan lalu, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi beli neto atau inflow sebesar Rp7,67 triliun.

Adapun berdasarkan data transaksi pada 30 Agustus – 2 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi beli neto atau inflow sebesar Rp11,63 triliun. Ini artinya ada peningkatan dana asing yang masuk sebesar Rp3,96 triliun bila dibandingkan pekan lalu.

"Hal ini terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp10,57 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,06 triliun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (3/9/2021). Baca Juga: Banjiri Tanah Air, Pekan ini Dana Asing Masuk Rp7,67 Triliun

Dengan kondisi demikian, maka berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp27,24 triliun.

Di sisi lain, premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 65,99 bps per 2 September 2021 dari 69,89 bps per 27 Agustus 2021. Hal ini menunjukkan persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia mengalami perbaikan.

Ke depan Erwin bilang, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: