Raksasa Investasi yang Dikritik Miliarder George Soros Buka Suara, Bela China Habis-Habisan!
Institut Investasi BlackRock merekomendasikan agar investor meningkatkan eksposur mereka ke China sebanyak tiga kali dalam beberapa kasus. Awal tahun ini, CEO Larry Fink dalam sebuah surat kepada pemegang saham menggambarkan pasar China sebagai peluang yang besar untuk membantu memenuhi tujuan jangka panjang investor di China dan internasional.
“Sebagian besar aset yang dikelola BlackRock adalah untuk masa pensiun. Klien BlackRock di seluruh dunia, termasuk banyak klien AS, mencari berbagai investasi, termasuk di China, untuk mencapai pensiun mereka dan tujuan keuangan lainnya,” kata juru bicara itu.
BlackRock menambahkan bahwa pihaknya yakin dapat membantu China mengatasi krisis pensiun yang berkembang dengan menyediakan keahlian, produk, dan layanan sistem pensiun.
“Kami percaya bahwa pasar keuangan yang terintegrasi secara global memberi orang, perusahaan, dan pemerintah di semua negara akses yang lebih baik dan lebih efisien ke modal yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.”
Belum lama ini, Soros mengatakan bahwa investasi BlackRock di China menunjukkan perusahaan tersebut tampaknya salah paham terhadap Presiden China Xi Jinping.
Beijing telah menindak beberapa perusahaan tahun ini hingga mendorong aksi jual tajam di saham China. Soros memperingatkan bahwa aturan baru dirancang untuk menargetkan perusahaan teknologi, mereka juga harus dianggap sebagai tanda bahwa Xi akan melakukan apa pun untuk tetap berkuasa.
BlackRock melaporkan pada 14 Juli bahwa aset yang dikelolanya naik ke rekor USD9,49 triliun pada kuartal kedua, naik dari USD7,32 triliun setahun sebelumnya. Saham BlackRock naik lebih dari 28% year-to-date.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: