Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Jenderal Amerika Menyesal Ikut Perang Terpanjang di Afghanistan

Ketika Jenderal Amerika Menyesal Ikut Perang Terpanjang di Afghanistan Kredit Foto: Afghan Ministry of Defense Press Office
Warta Ekonomi, Washington -

Komandan Amerika Serikat yang memimpin perang di Afghanistan sedang bergulat dengan menyesali "kesalahan yang cukup mengerikan" yang dibuat militer AS. Salah satu masalahnya, dengan tegas dia menyatakan perang terpanjang Amerika tidak sepadan dengan harganya.

"Perang 20 tahun di Afghanistan, untuk hasil yang telah kami capai, tidak sebanding dengan biayanya," kata Karl Eikenberry, seorang komandan di Afghanistan dari 2005 hingga 2007 dan duta besar untuk negara itu dari 2009 hingga 2011, kepada jurnalis CNN Jake Tapper dalam film dokumenter berdurasi dua jam yang tayang pada Minggu (12/9/2021).

Baca Juga: Habis Membelot Lalu Mualaf, Eks Tentara Amerika Emban Tugas Mulia Melatih Taliban

Dalam "America's Longest War: What Went Wrong in Afghanistan," Tapper melakukan wawancara mendalam dengan delapan komandan AS yang memimpin upaya perang selama dua dekade dan empat pemerintahan. Dan dia berbicara dengan terus terang tentang keputusan yang dibuat oleh komandan mereka, kepala yang mereka yakini merusak upaya perang dan mungkin telah mencegah keberhasilannya.

"Impuls pertama saya adalah mengatakan, ya, itu sepadan, tetapi saya tidak lagi yakin akan hal itu," pensiunan jenderal bintang empat McNeill, yang memimpin pasukan koalisi di Afghanistan dari 2002 hingga 2003 dan kemudian pasukan AS dari 2007 hingga 2008, katanya.

"Sebelum saya pergi ke kuburan saya, saya berharap pertanyaan itu dijawab," imbuh Eikenberry.

Eikenberry mengamati, "Benar-benar tidak ada keadaan akhir politik yang jelas. Itu mengarah pada pertanyaan mendalam. Apakah itu sepadan? Tentang apa itu semua?"

Dalam wawancara dengan mantan pemimpin militer dan lainnya, Tapper meneliti misi dan kesalahan langkah.

Bagaimana keputusan politik merusak kemampuan anggota militer untuk berhasil, apakah Pentagon salah menggambarkan kemampuan militer Afghanistan kepada publik, dan bagaimana setelah pengorbanan selama 20 tahun. Penarikan AS mengakibatkan kembalinya kekuasaan oleh Taliban pada bulan Agustus.

Setelah hampir dua dekade dan lebih dari $2 triliun dana pembayar pajak AS, setelah kematian lebih dari 6.000 orang Amerika dan 100.000 orang Afghanistan, bencana bipartisan yaitu perang di Afghanistan berakhir seperti saat dimulainya.

Akhirnya meninggalkan Amerika --terutama mereka yang terlibat langsung dalam konflik perang-- berjuang untuk memahami bagaimana semuanya berantakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: