Anak Buah Habib Rizieq Galak Banget ke Letjen Dudung: Sampai Bawa-Bawa Fatma MUI
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin merespons klarifikasi pernyataan Letjen Dudung Abdurachman. Fatwa MUI ikut dibahas.
Sebelumnya, Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mengatakan kalau semua agama itu benar di mata Tuhan. Meski telah mengklarifikasi, Novel tampak tak puas dan meminta Dudung klarifikasi ulang. Dia lantas membeberkan soal Fatwa MUI Tahun 2005 Nomor 7.
"Itu adalah panduan bagi umat Islam, bukan umat tertentu. Agar dijalankan sebagai kewajiban diri masing-masing," kata Novel Bamukmin sebagaimana dikutip dari GenPI.co.
Baca Juga: Omongan Letjen Dudung Buat Hati Denny Nyesss, Semoga Kelak Anda Jadi Panglima TNI
Menurutnya, umat Islam memiliki toleransi yang sangat tinggi. Yakni, boleh menjalankan agama masing-masing dan tidak boleh menghina agama apa pun.
Pentolan PA 212 ini mengatakan Nabi Muhammad juga mengajarkan kepada umat Islam untuk memerangi orang yang mengganggu atau menghina agama lain.
Novel lantas mengutip sabda Nabi yang berbunyi "barang siapa mengganggu kafir zimi (non-Islam yang toleransi terhadap Islam) maka dia telah mengganggu aku, bahkan aku perangi sampai yaumul qiyamah."
Namun, soal pluralisme dengan menganggap semua agama benar di mata Tuhan, Novel tak sepakat. Dia lebih merujuk ke Fatwa MUI Tahun 2005 Nomor 7. Dalam pandangan itu, pluralisme dianggap paham berbahaya dan sesat. MUI melarang umat Islam menganut paham ini sekaligus mengharamkannya.
Baca Juga: PA 212 Galak Banget ke Letjen Dudung: Kalimat Itu Mengandung Racun...
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: