Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut bereaksi setelah atasannya, Gubernur Anies Baswedan, dicap sebagai pembohong oleh Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha. Ia menyayangkan ucapan tersebut.
Menurut Riza, seharusnya Giring tidak asal tuding Anies sebagai pembohong begitu saja. Apalagi, Giring selaku anak muda seharusnya bisa bersikap baik dari segi perilaku dan tutur katanya.
Baca Juga: Serang Anies Baswedan, Anak Buah Prabowo: Giring PSI Kesambet Apa? Pilpres Masih Jauh
"Generasi muda harus menunjukkan sikap yang baik antara tutur kata perbuatan itu harus sama," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Riza pun meminta agar Giring tak lagi menyalahkan Anies begitu saja. Anies dan Giring disebutnya sebagai anak bangsa yang seharusnya bisa bekerja sama membangun kehidupan negara yang lebih baik.
"Jadi mari kita bersinergi positif sesama anak bangsa membangun bangsa dan negara. Tidak boleh saling menyalahkan apalagi menuduh satu sama lain," katanya.
Giring yang saat ini juga sedang memimpin partai disebut Riza seharusnya tidak melakukan tindakan itu. Ia pun meminta kepada Giring agar ke depannya mengedepankan prasangka baik pada siapapun lawan politiknya.
"Saya kira tidak bijak apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau pimpinannya. Jadi mari kita saling berhusnuzan, saling bersangka baik sesama anak bangsa," imbuhnya.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, menyatakan Gubernur Anies Baswedan adalah seorang pembohong. Ia bahkan meminta masyarakat terus mengingat predikat ini sampai Pemilihan Presiden (Pillres) tahun 2024 nanti.
Kebohongan Anies, kata Giring, adalah dengan berpura-pura memedulikan masyarakat di tengah pandemi. Padahal sebenarnya, Anies hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024," ujar Giring dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021).
Anies memang salah satu sosok yang digadang-gadang akan maju ke Pilpres 2024 mendatang. Giring pun berharap Anies kalah jika menjadi salah satu kandidat. "Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” tutur Giring.
Menurut Giring, Anies kerap berusaha memperlihatkan diri peduli rakyat dengan cara menampilkan pembelanjaan uang APBD untuk kepentingan pandemi Covid-19. Padahal, di sisi lainnya, Anies justru mementingkan program ajang balap mobil listrik, Formula E.
"APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu," jelasnya.
Kekesalan Giring makin memuncak lantaran mengetahui Anies membayar commitment fee pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
"Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi. Uang Rp1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," imbuh dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: